Remaja Gaza Ungkapkan Horor Perang di Twitter

Asap setelah sebuah roket meledak di jalur Gaza, Palestina
Sumber :
  • REUTERS/Ahmed Zakot

VIVAnews - Kengerian yang terjadi di Gaza sulit dibayangkan oleh siapa pun yang tinggal di luar wilayah itu. Setidaknya, Twitter seorang remaja wanita di Gaza memberikan gambaran soal suara warga yang hidup di bawah hujan roket Israel.

Dia adalah Farah Baker, remaja 16 tahun yang tinggal di seberang Rumah Sakit Al-Shifa yang dibom beberapa waktu lalu. Setiap harinya, dia mengaku hidup dalam ketakutan, dengan kilatan dan suara dentuman roket yang sewaktu-waktu bisa mencabut nyawanya.

"Ini adalah wilayah saya. Saya tidak berhenti menangis. Saya bisa mati malam ini," tulis Baker dalam akun Twitternya @Farah_Gazan yang dikutip Al-Arabiya.

Roket menghancurkan samping rumah sakit Al-Shifa pada Senin lalu, menewaskan 10 orang, sembilan di antaranya anak-anak. Baker tinggal di rumahnya bersama orangtua dan adiknya yang berusia enam tahun.

Dia mengatakan, telah terjebak di dalam rumah itu selama lebih dari tiga minggu. Dia mengatakan, setiap detiknya dia bisa mati syahid akibat bom Israel.

"Mereka mengebom wilayah kami dengan dahsyat. Ini adalah malam terburuk dalam perang. Saya ingin kalian tahu, bahwa saya bisa mati syahid kapan pun #Gaza," tulis Baker.

Sudah lebih dari 1.300 orang di Gaza tewas digempur Israel sejak perang dimulai 8 Juli lalu. Israel juga menyerang pembangkit listrik, menyebabkan wilayah itu gelap gulita.

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

"Kami duduk di kegelapan karena listrik mati, kilatan menerangi wilayah ini seperti siang hari, kami mendengar suara bom, drone dan F16 #Gaza," isi twit Baker lagi.

Adik perempuan Baker yang berusia enam tahun terluka ringan saat jendela jatuh menimpanya. Dia mengatakan, adiknya itu mengalami trauma hebat setiap kali mendengar suara bom.

"Dia gemetar dan tidak bisa bernafas. Setiap kali adik saya yang berusia enam tahun mendengar roket jatuh, dia menutupi telinganya dan berteriak sambil menangis agar tidak mendengar suara bom #Gaza," kata Baker.

Israel dan Hamas sepakat untuk memulai gencatan senjata selama 72 jam mulai Jumat pagi ini. Jelang gencatan senjata, Israel tidak mengendurkan serangannya, malah semakin menambah intensitas peluncuran roket.

"Gencatan senjata akan dimulai beberapa jam lagi, jadi Israel coba mengebom sebanyak mungkin sebelum gencatan senjata dimulai #GazaUnderAttack," tulis Baker, Kamis malam waktu Gaza.

Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia

Ungkapan hati remaja Gaza di Twitter @Farah_Gazan

Plt Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana.

Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024