- REUTERS/Tommy Trenchard
VIVAnews - Salah satu dari dua penderita Ebola asal Amerika Serikat di Afrika Barat akan dirawat di kampung halaman. Pasien Ebola ini akan ditempatkan di ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Emory di Atlanta.
Diberitakan Reuters, Kamis 31 Juli 2014, belum diketahui nama jelas penderita Ebola asal AS tersebut, namun bisa dipastikan dia adalah satu dari dua relawan bantuan yang terjangkit virus mematikan ini. RS Emory yang bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Wabah (CDC) telah menyiapkan ruang isolasi dengan keamanan tinggi khusus untuk merawat pasien ini.
“Setiap tindakan pemindahan bagi pasien akan diperhatikan dan saat tiba di AS akan memberikan pengawasan yang ketat saat berada di ruang isolasi,” ujar Marie Harf, wakil juru bicara Dapertemen Luar Negeri.
Sebelumnya diketahui ada dua relawan asal AS yang terinfeksi Ebola. Nama keduanya adalah Dr. Kent Brantly dan seorang misionaris Nancy Writebol yang bekerja di Liberia untuk lembaga Kristen Samaritan's Purse dan SIM.
Sebelumnya, seorang warga AS meninggal dunia akibat terjangkit Ebola di negara Liberia. Patrick Sawyer meninggal saat pesawatnya transit di Nigeria dalam perjalanan pulang ke Minessota, AS.
Juru bicara CDC Barbara Reynolds mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya pasien Ebola dibawa ke AS. Namun dalam sepuluh tahun terakhir, ada lima pasien penderita Demam Lassa dan Demam Marburg yang gejalanya mirip Ebola, masuk ke AS. CDC mengimbau warga AS untuk menghindari perjalanan ke Guyana, Liberia dan Sierra Leone.
Wabah Ebola yang terjadi tahun adalah yang terparah dengan korban tewas mencapai lebih dari 700 orang sejak dimulai Februari lalu. Ada kekhawatiran, virus ini akan menyebar ke negara-negara lain akibat mobilisasi penderitanya. (adi)
Reporter: Deanisa
Harus Responsif Layani Jemaah, Kinerja Petugas Haji Dituntut Makin Profesional
Para petugas haji pun ditekankan untuk bisa cepat merespons persoalan jemaah dan harus bekerja secara profesional.
