Pemimpin Abu Sayyaf Nyatakan Sumpah Setia Pada ISIS

Ilustrasi/Pemimpin Abu Sayyaf di Filipina, Isnilon Hapilon.
Sumber :
  • Youtube

VIVAnews - Kelompok militan Negara Islam dan Suriah (ISIS) terus meluaskan pengaruh mereka dengan merekrut pengikut melalui media sosial. Kali ini, sumpah setia diucapkan oleh pemimpin kelompok militan asal Filipina, Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.

Hal itu terungkap dalam sebuah video yang diunggah melalui Youtube pada 23 Juli lalu. Dilansir dari laman Filipina, Rappler, Senin, 4 Agustus 2014, video yang berdurasi lebih dari enam menit itu menampilkan Isnilon bersama beberapa pria yang menutup wajah mereka.

Diduga para pria itu merupakan para pengikut Isnilon. Dalam keadaan saling merangkulkan tangan, Isnilon memegang sebuah kertas dan membacakan janji yang diikuti oleh para pengikutnya.

Dengan menggunakan Bahasa Tagalog, Yakan dan Arab, Isnilon dan para pengikutnya, mengucap sumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

"Kami berbaiat kepada Kalifah Syekh Abu Bakr al-Baghdadi Ibrahim Awwad Al-Qurashi Al-Husseini untuk kesetiaan dan kepatuhan dalam suka dan duka," ungkap Isnilon.

Dia melanjutkan, akan mematuhi al-Baghdadi lebih dari ada pun yang berharga di dunia ini. "Kami tidak akan menganggap orang lain sebagai pemimpin selain dia, kecuali kami melihat dia melakukan tindakan yang dapat dipertanyakan oleh Allah di akhirat," imbuh Isnilon.

Konfirmasi mengenai kebenaran sosok Isnilon dalam video itu telah disampaikan oleh pejabat berwenang di Filipina dan mantan anggota Kelompok Abu Sayyaf.

Selain menjadi buronan pihak keamanan di Filipina, Isnilon juga menjadi salah satu sosok yang paling dicari oleh Badan Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat. Bahkan, FBI bersedia memberi imbalan senilai US$5 juta atau Rp58,7 miliar bagi siapa pun yang dapat memberi informasi soal keberadaan Isnilon.

"Dia terbukti bersalah di pengadilan Distrik Columbia karena melakukan tindak terorisme terhadap warga AS dan warga negara lainnya," tulis FBI dalam pengumuman tertulis.

Adanya perekrutan di Filipina, kian melebarkan jaringan ISIS di beberapa negara. Sebelumnya, video perekrutan untuk menjadi anggota ISIS juga beredar di Indonesia.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Dalam video yang juga diunggah di Youtube dengan durasi 8 menit, seseorang yang mengklaim bernama Abu Bakar al-Indonesi mengajak kaum Muslim Indonesia untuk berjuang bersama dengan dia. Ini bukan merupakan seruan kali pertama untuk merekrut para pengikut dari Indonesia.

Pada bulan Juli lalu, Ulama Abu Bakar Ba'asyir, pemimpin Jemaah Islamiyah dan pendiri Jemaah Ansharut Tauhid, juga menyerukan agar para pengikutnya bergabung dengan ISIS.

Menurut para pejabat berwenang paling tidak terdapat hampir 100 orang yang tersebar di kawasan Asia Tenggara yang kini tengah berperang bersama ISIS. Mereka terdiri dari 60 WNI, 30 warga Malaysia, dua warga Singapura, dan satu warga Filipina.

Namun diyakini bahwa lebih dari 12 ribu kaum Muslim ekstrimis yang bepergian ke Suriah dan Irak. Jumlah ini bahkan melebih angka 10 ribu yang pernah berperang di Afghanistan di akhir tahun 1980an.

Menurut otoritas berwenang, sama seperti perang di Afghanistan, mereka khawatir para pejuang yang kembali dari area perang itu akan membawa ideologi radikal dan cara menebar teror di negara asal.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Ansyaad Mbai, ISIS dapat kembali menghidupkan jaringan teror di Asia Tenggara.

Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan

"Nama kelompoknya tidak penting dan mereka bisa berubah. Ketika mereka mengatakan ingin sebuah Kekhalifan Islam, mereka merupakan bagian dari kelompok yang sama dengan ideologi serupa," ujar Mbai. (adi)

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024