Situasi Memburuk, Ratusan WNI Dievakuasi dari Libya

Suasana di Libya
Sumber :
  • REUTERS/ Hani Amara

VIVAnews - Pemerintah Indonesia terpaksa mengevakuasi ratusan WNI yang bermukim di Libya. Itu akibat meningkatnya intensitas pertempuran antarkelompok milisi di Tripoli dan Benghazi.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Berdasarkan siaran pers yang diterima VIVAnews dari Kementerian Luar Negeri, Kamis, 7 Agustus 2014, sudah ada 122 WNI yang berhasil dievakuasi dari Libya ke Tunisia. Proses evakuasi itu dilakukan secara bertahap.

“Tahap I, evakuasi dilakukan pada 29 Juli 2014 dan diikuti oleh 34 orang. Evakuasi tahap ke II dilaksanakan pada 1 Agustus 2014 dan diikuti oleh 51 orang WNI. Sementara evakuasi tahap ke III berlangsung pada 3 Agustus 2014 dan diikuti oleh 37 WNI,” papar Kemenlu.

Namun, proses evakuasi tidak berjalan mulus. Saat evakuasi tahap II, sempat terjadi gangguan keamanan. Ratusan warga Mesir, yang saat itu berada di wilayah abu-abu antara Libya dan Tunisia, berupaya menerobos ke wilayah Tunisia dan membuat kerusuhan.

“Otoritas perbatasan Tunisia kemudian segera menghentikan aksi para warga Mesir itu dengan gas air mata, karena seorang petugas keamanan Tunisia mengalami luka tembak,” ungkap Kemenlu.

Menurut catatan, saat kerusuhan terjadi tidak ada WNI terluka. Mereka telah diamankan di KBRI Tripoli. Staf KBRI Tunis di Tunisia, turut membantu mengumpulkan WNI di salah satu ruangan kantor imigrasi. Selanjutnya, WNI dapat meneruskan perjalanan ke Tunis dengan aman dan lancar.

Saat evakuasi tahap III, WNI didampingi Duta Besar RI untuk Tripoli, Raudin Anwar dan staf KBRI untuk memastikan perjalanan berjalan aman dan lancar.

Setelah tiba di Tunis, WNI kemudian dipulangkan ke tanah air. Data saat ini menyebut, sebanyak 66 WNI dipulangkan ke Indonesia beberapa tahap.

“Pada tanggal 30 Juli 2014, sebanyak 32 orang diberangkatkan ke Tunis. Disusul 34 orang lainnya berangkat menuju ke Indonesia pada 5 Agustus 2014. Sementara sisa WNI lainnya masih berada di shelter KBRI Tunis dan menunggu untuk dipulangkan ke Indonesia,” Kemenlu menjabarkan.

Menurut Kemenlu, KBRI Tripoli akan terus memantau dan menghubungi WNI yang masih berada di Libya. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa Rabu kemarin menyebut, masih terdapat 39 WNI lainnya yang berada di Libya.

Diimbau, WNI yang masih di Libya bisa menghubungi KBRI untuk menginformasikan keberadaan mereka. (umi)

Perbedaan Internet Dedicated dan Up To Shared Bandwidth | Saat ini jaringan internet sudah semakin luas tersedia untuk banyak orang.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024