Cerita Seorang Ayah yang Anaknya Direkrut Kelompok ISIS

Militan ISIS
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews -
Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng
Abu Raad, warga Mosul, Irak, memohon agar anaknya tidak bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun putranya yang berusia 19 tahun itu tetap keluar dari rumah dan bergabung dengan organisasi radikal tersebut.

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

"Minggu lalu, anak saya pulang ke rumah dan mengatakan kepada saya bahwa dia akan meninggalkan rumah dan bergabung dengan Negara Islam," ujar Abu Raad saat berbincang dengan
Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN
CNN .

"Aku tidak tahu apa yang mereka katakan kepadanya," kata Abu Raad, yang meminta agar identitasnya tidak dipublikasikan karena takut pembalasan oleh pihak ISIS.


Pejabat pertahanan senior Irak mengatakan putra dari Abu Raad diyakini menjadi salah satu dari ratusan orang Sunni muda di Provinsi Niniwe, Salaheddin dan Anbar yang bergabung dengan kelompok radikal ISIS dalam beberapa pekan terakhir.


Namun jumlah itu kemungkinan besar tidak menyertakan rekrutan terbaru kelompok ISIS yang sebagian besar laki-laki muda berusia 16-25 tahun. Terutama mereka yang miskin, pengangguran dan kurangnya pendidikan.


Pencabutan hak, terpinggirkan dan dipotong dari politik pemerintahan yang didominasi Syiah yang dirasakan minoritas Sunni, dinilai menjadi penyebab banyaknya pemuda Sunni bergabung dengan ISIS.


Abu Raad menyalahkan pemerintahan Nuri al-Maliki atas apa yang terjadi dengan anaknya. "Dia (al-Maliki) membiarkan preman itu (ISIS) memegang negara," katanya.


Abu Raad menuturkan sebelum ISIS ke Mosul, anaknya biasa mendengarkan musik dan bermain video game. "Tapi kemudian dia menjadi orang yang berbeda. Dia berhenti berlaku seperti anak normal beberapa minggu lalu."


"Saya dan istri memohon agar dia tidak melakukannya. Tapi dia tidak mendengarnya. Dia berkemas dan pergi dari rumah," tutur Abu Raad.


Kata Abu Raad, ada seorang anak muda yang direkrut ISIS dalam beberapa minggu lalu melakukan bom bunuh diri.


Dia menjadi bertanya-tanya, bagaimana jika salah satu dari mereka itu adalah anaknya.


"Anak saya bermimpi menjadi seorang insinyur komputer. Sekarang dia hanya seorang teroris," ucap Abu Raad.


ISIS telah merekrut pemuda dan penduduk Mosul dengan pesat. Upaya ISIS untuk merekrut anggotanya dimulai pada pusat-usat informasi yang telah didirikan di sekitar kota.


"Setelah mereka bergabung, (ISIS) memberikan mobil untuk dikemudikan, senjata, ponsel, dan uang tunai," kata seorang warga Mosul, yang mengetahui langsung upaya rekrut ISIS.


Seorang pria yang hanya ingin disebut namanya sebagai Abu Younis mengatakan ISIS mendorong penduduk di pusat untuk bergabung. Kata warga Mosul itu, kadang ISIS merekrut anggota baru berlangsung di masjid.


Pekan lalu, angkatan udara Irak menargetkan masjid al-Mufti di Mosul Barat. Seorang pejabat senior keamanan di Baghdad dan dua warga kepada
CNN
mengatakan bahwa masjid itu digunakan oleh ISIS sebagai pusat rekrutmen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya