Pengidap HIV Ditolak Naik Pesawat di China

Ilustrasi.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Pelaku Jambret Tinggalkan Mobil Patroli Polisi yang Dia Bawa Kabur di Pinggir Jalan Lalu Kabur
Dua penumpang dengan HIV di China menggugat suatu maskapai penerbangan setempat karena menolak mereka naik pesawat. Mereka menuduh maskapai itu telah berlaku diskriminatif terhadap pengidap HIV, virus yang menyebabkan penyakit kekebalan tubuh AIDS.

5 Cara Ampuh Melepaskan Diri dari Kecanduan Alkohol

Seperti diberitakan
Holding BUMN InJourney Siap Sambut Mudik dan Libur Lebaran 2024
BBC , Jumat 15 Agustus 2014, media lokal menyebutkan dua pria dan seorang temannya yang tidak mengidap HIV dicegah naik pesawat milik maskapai Spring Airlines di Bandara Shenyang.

Pengadilan di Shenyang akhirnya menerima kasus mereka Jumat kemarin. Kelompok HAM mengatakan bahwa stigmatisasi orang-orang dengan HIV dan AIDS masih luas di China.


Presiden maskapai Wang Zhenghua, Selasa lalu mengatakan bahwa perusahaan tidak mendiskriminasikan pengidap HIV. Insiden itu, katanya, hanya bentuk kecemasan dari para staf.


Namun dia menambahkan perusahaan akan mempersilakan penumpang yang mengidap HIV untuk naik pesawat, selama tidak membuat diri mereka "terlalu terlihat" agar tidak membuat takut penumpang lain.


Sementara itu, situs Spring Airlines menyatakan bahwa perusahaan memiliki hak untuk menolak orang-orang dengan "penyakit menular".


Peristiwa penolakan itu terjadi 28 Juli 2014. Surat kabar
Fazhi
menyebutkan ketika tiga penumpang itu siap-siap untuk naik pesawat ke Shijiazhuang, yang terletak di Beijing, mereka langsung dihentikan oleh petugas.


"Setelah kami mendapat
boarding pass
, kami diberitahu seorang pejabat Spring Airlines bahwa beberapa dari kami mengidap HIV," kata satu dari tiga penumpang itu kepada media lokal.


"Pejabat itu lalu menelepon kantor pusat Shanghai untuk meminta petunjuk, dan kemudian memberitahu kepada kami bahwa perusahaan memiliki aturan yang melarang penumpang dengan HIV ikut terbang."


Tiga penumpang itu tidak bisa bernegosiasi dengan para pejabat maskapai, dan akhirnya tiga tiket itu dibatalkan. Mereka akhirnya menggunakan transportasi kereta api untuk ke tujuan.


Sektiga penggugat itu sekarang menuntut kompensasi sebesar 48.999 yuan atau sekitar $7.967 dan permintaan maaf dari pihak maskapai.


Tahun lalu, usulan pemerintah yang melarang pasien HIV menggunakan pemandian umum mendapat kritik tajam dari publik.


China hanya mengangkat larangan pada orang asing dengan HIV memasuki negara itu pada 2010.


Di tahun yang sama, seorang pria ditolak mengajar karena mengidap HIV. Pengadilan memutuskan hal itu adalah kasus diskriminasi HIV pertama yang terjadi di negara itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya