Acungkan Pisau, Pemuda di AS Ditembak Polisi

Polisi St. Louis berdiri di depan lokasi penembakan 19 Agustus 2014
Sumber :
  • Reuters/Joshua Lott
VIVAnews -- Polisi di St Louis, Amerika Serikat menembak mati seorang pemuda akibat dia mengacungkan pisau ke arah polisi, Senin 18 Agustus 2014. Kepala Polisi St Louis, Sam Dotson membenarkan insiden itu, Selasa kemarin.
Geger Video Mesum Napi Narkoba dengan Wanita di Ruangan Lapas, Lagi Diusut Kemenkumham

Laman
Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah
CBC Kanada, Selasa, 19 Agustus 2014 melansir korban berasal dari komunitas kulit hitam dan berusia 23 tahun. Namun, Dotson tidak merilis nama korban yang tewas ditembak mati polisi itu. 
MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Menurut Dotson, polisi sempat memberikan peringatan agar menjatuhkan pisau yang dia todongkan ke arah polisi. Alhasil, polisi mempertahankan dirinya dan menembak mati korban. 

"Tersangka berbalik ke arah petugas dan mengeluarkan pisau, lalu berteriak kepada petugas 'tembak saya sekarang. Bunuh saya sekarang,'" kata Doston menirukan ucapan korban. 

Menurut laporan stasiun televisi lokal, KSDK, lokasi tempat terjadinya penembakkan di dekat Riverview Boulevard dan McLaren Ave. Beberapa foto yang diambil dari lokasi kejadian, menunjukkan beberapa petugas polisi tengah berdiri dan menjaga area yang diberi garis pembatas. 

Menurut petugas polisi lainnya, Kapten Ed Kuntz, petugas berada di tempat karena merespons sebuah laporan adanya perampokan di dekat mini market. 

Namun, publik khawatir aksi penembakan kedua ini akan memicu kembali aksi unjuk rasa. Sebab, lokasi penembakkan kedua, hanya berjarak 6,4 kilometer dari penembakan Michael Brown, 9 Agustus lalu. 

Kasus Michael Brown

Sementara terkait kasus Brown, kantor jaksa penuntut daerah St Louis mengatakan akan mengajukan bukti untuk melawan petugas polisi Darren Wilson. 

Wilson diketahui sebagai pelaku yang menembak Brown. Bukti tersebut diserahkan kepada Dewan Juri. Mereka lah yang nantinya akan menentukan apakah akan mengenakan dakwaan tindak kejahatan atau tidak kepada Willson. 

Baik pejabat St Louis dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat, sama-sama melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Menurut saksi, Brown ditembak dalam keadaan kedua tangan diangkat ke atas dan tidak membawa senjata. 

Sementara menurut keterangan polisi, Wilson tertembak karena melawan dan malah mengajak berkelahi petugas. 

Keluarga Brown yang tidak percaya terhadap hasil investigasi polisi mengadakan autopsi sendiri. Menurut dokter patologi yang disewa keluarga, dr. Baden, Brown tewas ditembak dengan enam peluru dan tidak ada tindak perlawanan. 

Baden juga menyebut Brown tewas ditembak dari jarak jauh. Sebab, di tubuh Brown, tidak ditemukan residu peluru.  (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya