Rusia Tutup Sementara Empat Restoran McDonald

Suasana restoran cepat saji McDonald's di Moskow, Rusia.
Sumber :
  • REUTERS/Tatyana Makeyeva
VIVAnews - Badan pengawas makanan milik Pemerintah Rusia, Rospotrebnadzor, menutup sementara empat restoran cepat saji McDonald di Ibu Kota Moskow pada Rabu, 20 Agustus 2014. Rospotrebnadzor menilai restoran asal Negeri Paman Sam itu telah melanggar standar kebersihan makanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Rusia.
Komjak Soroti Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Emas di Kejaksaan
 
Kantor berita Reuters Rabu kemarin, melaporkan salah satu restoran McDonald yang ditutup yakni berlokasi di Lapangan Pushkin. Restoran ini menjadi McDonald pertama yang dibuka di Negeri Beruang Merah pada tahun 1990. Saat itu, Rusia yang dipimpin Mikhail Gorbachev, memberikan izin dibukanya McDonald sebagai tanda membaiknya hubungan dengan Amerika Serikat paska dilanda perang dingin. 
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Rospotrebnadzor menyebut mereka menemukan beberapa pelanggaran standar kebersihan makanan. Namun, ketika ditanya apakah keputusan menutup McDonald merupakan bagian dari aksi balas dendam terhadap AS dan negara anggota Uni Eropa lainnya yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia, mereka menolak berkomentar. Rospotrebnadzor hanya merujuk kepada fakta adanya pelanggaran standar higienis. 
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada

BBC edisi Rabu kemarin melaporkan menu Cheeseburger dan Filet-o-fish, termasuk ke dalam makanan yang disebut melanggar standar kebersihan oleh Rospotrebnadzor. 

Sementara, kantor pusat McDonald di Illinois mengatakan, mereka tengah mempelajari kasus ini, untuk menentukan langkah apa yang sebaiknya diambil agar bisa membuka kembali restoran secepatnya. 

McDonald merupakan restoran yang begitu dikenal luas di Rusia. Salah satu lokasi yang menjadi favorit warga Moskow yakni McDonald di Lapangan Pushkin. 

Begitu restoran ini dibuka, antrian sudah mengular di depan. Bahkan, beberapa orang menggelar resepsi pernikahannya di sana. 

"Kami memiliki banyak kenangan indah di tempat ini," ungkap seorang pria Moskow bernama Vadim. 

Dia kemarin datang bersama sang istri, Natalya untuk merayakan ulang tahun ke-77. Namun, mengetahui McDonald tutup, Vadim terpaksa mencari tempat lain untuk minum kopi dan merayakan hari lahirnya. 

Ditanya mengenai adanya pelanggaran standar kebersihan, Vadim mengatakan itu sebuah kebohongan semata. 

"Kami sudah makan di McDonald sejak restoran itu dibuka dan tidak pernah sekali pun jatuh sakit," imbuh Vadim. 

Pangsa Pasar Menjanjikan

Data dari laporan tahunan tahun 2013 menyebut, McDonald membuka 438 restoran di Rusia. Bahkan, Negeri Beruang Merah itu dianggap salah satu negara yang berada di jajaran tujuh pangsa pasar terbesar di luar AS dan Kanada. 

"Rusia memiliki sebuah titik yang cerah untuk McDonald," ungkap analis restoran untuk perusahaan Janney Capital Markets, Mark Kalinowski. 

Bahkan, Kalinowski menambahkan, cabang McDonald di Rusia telah menyumbang keuntungan senilai 10 persen. Itu merupakan keuntungan terbesar dari cabang McDonald di Benua Eropa. 

Namun, itu semua terancam sirna, lantaran dibayangi konflik politk antara Rusia dengan AS. Pada awal bulan ini Pemerintah Rusia memutuskan melarang impor semua daging, ikan, produk susu, buah dan sayur-sayuran yang berasal dari AS, anggota negara UE, Norwegia, Kanada dan Australia selama satu tahun. Aksi ini ditempuh oleh Pemerintah Rusia sebagai bagian dari pembalasan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara tersebut akibat konflik di Ukraina.

Rusia dituduh turut mempersenjatai kelompok separatis Ukraina. 

Walaupun begitu pembatasan itu kemudian dilonggarkan oleh Pemerintah Rusia pada Rabu kemarin. Para pengusaha tetap boleh mengimpor beberapa produk yang berguna untuk membangun industri makanan dan agrikultur. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya