FBI Yakin Video Pemenggalan Wartawan Amerika Asli

Ucapan belasungkawa atas kematian James Foley
Sumber :
  • Reuters/ Brian Snyder
VIVAnews - Badan Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), telah menyampaikan kepada kedua orang tua jurnalis James Foley video eksekusi putra mereka asli dan bukan rekayasa. Sementara kedua orang tua James, John dan Diane, mengaku terkejut dengan cara kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) mengeksekusi putra mereka. 
Ria Ricis Ngonten Pakai Siger Sunda, Netizen: Kode Pengen Jadi Manten Lagi

BBC edisi Rabu, 20 Agustus 2014 melansir pernyataan kedua orang tua James saat menggelar jumpa pers di depan kediaman mereka. Keduanya menyadari konsekuensi pekerjaan James sebagai wartawan di garis depan zona perang. 
5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang

"Tapi akhirnya sangat mengerikan. Semua orang memang pada akhirnya akan meninggal. Namun, cara yang dipilih ini sangat mengerikan. Rasa sakit yang dirasakan putra kami masih terus menghantui saya," ungkap John. 
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Keduanya mengaku tidak ingin menyaksikan video putranya dieksekusi dengan cara sadis itu. 

Sementara Perdana Menteri Inggris, David Cameron terkejut ketika mendengar suara pembunuh James Foley. Dia yakin, pelakunya warga Inggris. 

Hal itu bisa diketahui dari aksen cara pelaku berbicara. 

Sementara Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ketika memberikan keterangan pers kemarin mengatakan tidak akan menyerah melawan ISIS. Obama mengajak semua pihak di kawasan Timur Tengah untuk menghancurkan ISIS agar tidak menyebar ke wilayah lainnya. 

"Ini merupakan bentuk penolakan yang jelas terhadap ideologi mereka. Satu hal yang kita setujui bersama, kelompok seperti ISIS tidak memiliki tempat di muka bumi di abad ke-21 ini," tegas Obama.

Teror Pertama 

Di mata mantan Wakil Direktur Badan Intelijen AS, CIA, Michael Morell, pembunuhan Foley merupakan langkah kelompok jihadis untuk mengintimidasi Washington agar menghentikan serangan udara ke kelompok ISIS. 

"Dan saya pikir, kami harus merespon dan respon itu berisi penolakan. Bahkan, kami seharusnya bisa mempercepat langkah untuk itu," ungkap Morell dan dikutip Channel News Asia.

Dia menambahkan, ini menjadi teror pertama ISIS terhadap Pemerintah AS. 

James Foley dieksekusi secara sadis dengan cara dipenggal oleh salah seorang anggota ISIS. Proses eksekusi pria berusia 40 tahun itu direkam dalam sebuah video kemudian diunggah ke dunia maya dengan judul "sebuah pesan kepada Amerika". 

Dalam video itu, Foley terlihat menggunakan pakaian berwarna orange di tengah gurun pasir. Dia kemudian membacakan sebuah pesan bagi keluarganya dan meminta agar Pemerintah AS tidak lagi melakukan serangan udara untuk menghancurkan ISIS di Irak. 

Selain James, ISIS mengancam akan melakukan eksekusi serupa terhadap jurnalis AS lainnya, Steven Sotloff, apabila Obama tidak menghentikan serangan udaranya. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya