Obama Diminta Selamatkan Nyawa Jurnalis dari Tahanan ISIS

Pemenggal wartawan AS dan sandera jurnalis lainnya Steven Sotloff
Sumber :
  • REUTERS/Social Media Website via REUTERS TV
VIVAnews - Keluarga jurnalis lepas Amerika Serikat, Steven Sotloff, memohon kepada Presiden Barack Obama, agar segera menyelamatkan putra mereka dari cengekeraman kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Sotloff juga terlihat dalam video eksekusi James Foley yang berjudul "A Message to America". 
Geger Seorang Pegawai Museum Pajang Karya Seninya Dekat Lukisan Legendaris

Harian Telegraph, Kamis, 21 Agustus 2014 melaporkan di bagian akhir video berdurasi lima menit itu, pemenggal Foley mengancam akan segera mengeksekusi Sotloff jika militer AS tidak berhenti menyerang ISIS. Permohonan keluarga Sotloff direalisasikan dalam bentuk sebuah petisi yang dipublikasikan di situs Gedung Putih. Isi petisi itu meminta Obama segera membebaskan Sotloff yang ditahan oleh ISIS.
Deretan Fitnah Dajal di Akhir Zaman yang Harus Diwaspadai oleh Manusia

Petisi yang bertajuk "Lakukan apapun yang memungkinkan untuk membebaskan reporter Amerika Steven Sotloff dari ISIS di Suriah dan selamatkan nyawanya" membutuhkan 100 ribu tanda tangan dalam waktu satu bulan. Dengan adanya tanda tangan dan dukungan publik, dapat mendorong Pemerintah AS untuk segera bertindak.
Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

"Kami, para penandatangan, menyerukan kepada Anda, Presiden Obama untuk segera bertindak menyelamatkan nyawa Steven dengan acara apa pun yang diperlukan," tulis petisi itu.

Sejauh ini petisi tersebut telah memperoleh lebih dari 3.000 tanda tangan hanya dalam beberapa jam saja pada Rabu malam kemarin. Seruan juga muncul dari kekasih adik Sotloff, Frank Castle. Dia meminta agar publik turut membantu menandatangani petisi tersebut. 

"Kini, publik sudah mengetahui bahwa James Foley dipenggal dan mereka mengklaim jika Barack Obama tidak berhenti mengebom, maka Steven Sotloff selanjutnya yang akan dieksekusi. Kepada kalian semua, tolong, jangan hanya menandatangani petisi ini, tapi tolong bagikan kepada orang lain. Semakin banyak semakin baik. Terima kasih sebelumnya dan tolong ikut berdoa agar dia bisa kembali selamat ke rumah," tulis Castle di media sosial, Facebook.

Diculik

Sotloff diculik pada 4 Agustus 2013 ketika sedang bertugas meliput di Suriah, dekat perbatasan Turki. Dia menjadi wartawan lepas dan mengirimkan tulisan untuk Majalah Time mengenai pemberontakan di Libya.

Bahkan, Sotloff juga telah muncul di stasiun berita CNN dan Fox News sebagai narasumber.

Sementara harian Telegraph menyebut publik merasa kecewa ketika Obama memberikan keterangan pers hari Rabu lalu. Sebab, dia tidak menyinggung mengenai derita yang dialami Sotloff. 

Beberapa pengguna media sosial menilai sikap Obama itu sama saja menyetujui hukuman mati bagi Sotloff. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya