Dua Pasien Ebola di AS Keluar dari Rumah Sakit

Pasien Ebola, Kevin Brantly, saat memberikan keterangan pers, 21 Agustus 2014
Sumber :
  • REUTERS/Tami Chappell
VIVAnews -- Dua pasien Ebola, dr Kent Brantly dan Nancy Writebol, yang dirawat di Unit Penyakit Menular Emory, diizinkan meninggalkan rumah sakit. Namun, keduanya keluar dari rumah sakit pada hari yang berbeda. 
Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka

Stasiun berita CNN melaporkan, Brantly keluar dari rumah sakit, Kamis 21 Agustus 2014, sedangkan Writebol Selasa lalu. Direktur Unit Penyakit Menular Emory dr Bruce Ribner menjamin, keduanya tidak lagi mengancam kesehatan publik. 
Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

Ketika ditanya apakah obat ZMapp yang dikonsumsi keduanya memiliki peranan, Ribner menjawab, belum tahu. Dia belum dapat memastikan apakah obat tersebut yang membantu pemulihan kesehatan Brantly dan Writebol atau tidak.
Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

ZMapp juga diberikan kepada tiga pekerja medis lainnya, yakni dua dokter dan satu perawat di Liberia. Hasilnya, keadaan perawat dan satu dokter telah membaik. Sementara, keadaan dokter lainnya, masih serius, kendati sudah menunjukkan perbaikan. 

"Kami sangat senang dengan pemulihan dr Brantly dan Writebol. Apa yang dapat kami pelajari dalam merawat mereka untuk membantu pemahaman dunia secara lebih cepat bagaimana penanganan infeksi Ebola dan semoga dapat membantu peningkatan korban yang selamat di seluruh dunia," papar Ribner dalam jumpa pers kemarin.

Sementara saat ditanya penyebab Writebol tidak ikut dalam jumpa pers tersebut, Ribner menyebut hal itu atas permintaan pasien itu. Dia meminta agar kepulangannya dari rumah sakit tidak dipublikasikan. 

"Nancy sudah terbebas dari virus Ebola. Namun, dia masih harus beristirahat, karena perjuangan melawan penyakit itu, membuat kondisinya lemah," kata suami Writebol, David dalam sebuah pernyataan. 

Kebahagiaan juga terlihat jelas di wajah dr Brantly yang ikut dalam jumpa pers. Kepada media, dia mengaku bahagia bisa keluar dari rumah sakit. 

"Saya bahagia masih hidup, sehat dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga saya. Sebagai sukarelawan medis, saya tidak membayangkan diri saya ada di posisi ini," kata dia yang dikutip BBC.

Dia bercerita, mulai bertugas di Liberia pada Oktober 2013 lalu. Virus Ebola, ujar Brantly, saat itu belum diketahui. 

Dia baru menyadari terinfeksi virus Ebola pada tanggal 23 Juli lalu. Saat itu, dia hanya bisa beristirahat selama sembilan hari dan kondisinya terus menurun. 

Pada 1 Agustus lalu, dia dan Writebol diterbangkan ke Atlanta, AS untuk perawatan lebih lanjut.

Di mata koresponden medis CNN, Sanjay Gupta, pulihnya kesehatan Brantly dan Writebol, merupakan sejarah. Keduanya merupakan manusia pertama yang terinfeksi Ebola dan tiba di AS. Mereka juga yang menerima pengobatan menggunakan obat percobaan ZMapp yang ternyata menyelamatkan jiwa keduanya. (ita)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya