Cegah Penyelundupan, Supermarket Venezuela Pasang Alat Sidik Jari

Presiden Venezuela Nicolás Maduro.
Sumber :
  • Reuters/Jorge Silva
VIVAnews - Warga Venezuela kini perlu waktu lebih lama di meja kasir, karena untuk bisa membayar, sidik jari mereka harus dipindai. Itu merupakan salah satu langkah yang ditempuh Preside Nicholas Maduro untuk mencegah penyelundupan makanan. 
Prediksi Liga Arab Saudi: Al Nassr vs Al Fayha

Dikutip dari laman BBC, Jumat 22 Agustus 2014, keputusan itu diumumkan pada Rabu malam waktu setempat. Dia menyebut, langkah yang disebut "sistem anti-penipuan" tersebut, diharapkan dapat mencegah warga untuk membeli banyak barang belanjaan. 
3 Penyanyi Beragama Muslim yang Menyukai Lagu Rohani Nonis, Siapa Saja?

Namun, keputusan itu menuai kritik dari kelompok oposisi. Menurut mereka, kebijakan tersebut justru menganggap semua warga Venezuela sebagai pencuri.
Indonesia Jadi Anggota Penuh Satgas Aksi Keuangan di FATF, Ini Tujuannya

Mereka juga menambahkan, kewajiban warga untuk memindai jari sama saja dengan penjatahan dan melanggar privasi.  

Warga pun tidak sepenuhnya setuju terhadap kebijakan itu. Menurut salah seorang warga, kebijakan Maduro ini tidak akan mencegah terjadinya penyelundupan produk makanan.

Akar dari permasalahan ini, menurut dia, karena pemerintah salah mengambil kebijakan, sehingga produk makanan di Venezuela kurang.

Kantor berita ABC News melaporkan selama satu tahun terakhir, Venezuela bergulat untuk mengatasi kekurangan produk bahan pokok seperti minyak dan tepung untuk memasak.

Sementara itu, kebijakan pengendalian mata uang dan kekurangan dolar Amerika Serikat, malah membuat situasi di Venezuela kian runyam. Warga sulit menemukan produk impor.

Kebijakan pengendalian harga yang pernah diberlakukan, juga tidak membantu. Para produsen makanan mengeluh, harga beberapa produk mereka terlalu rendah, sehingga mereka hanya sedikit meraih keuntungan. 

Alhasil, banyak produk makanan yang diselundupkan ke negara tetangga, Kolumbia. Menurut keterangan dari otoritas setempat, sebanyak 40 persen produk di Venezuela diselundupkan ke Kolumbia dan dijual dengan harga lebih tinggi.

"Jumlah makanan pokok yang diselundupkan ke Kolumbia, akan cukup untuk memenuhi semua rak di supermarket kami," ungkap juru bicara militer, Jenderal Efrain Velasco Lugo, kepada harian El Universal. 

Sebagai langkah pencegahan, pada awal bulan ini, Pemerintah Venezuela meluncurkan operasi anti penyelundupan di perbatasan darat dengan Kolumbia. Mereka mengerahkan 17 ribu pasukan di perbatasan dan mulai menutup semua titik perbatasan di waktu malam. 

Kebijakan menutup perbatasan ini juga disetujui oleh Kolumbia. Banyaknya aksi penyelundupan produk murah dari Venezuela juga dilihat sebagai masalah besar. Pemerintah Kolumbia mengatakan, mereka kehilangan pemasukan dari pajak. Selain itu, karena membanjirnya produk murah dari Venezuela menyebabkan persaingan di antara pengusaha lokal tidak adil. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya