Perempuan Australia Mengaku Dilecehkan Pramugara Malaysia Airlines

Pesawat Malaysia Airlines
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews - Seorang perempuan Australia, Laura Bushney, mengatakan dia dilecehkan oleh salah satu kru kabin Malaysia Airlines saat melakukan penerbangan ke Paris, Prancis, tanggal 4 Agustus 2014. Bushney mengatakan salah seorang pramugara memegang celananya dengan berdalih untuk menenangkan perempuan berusia 26 tahun itu, karena khawatir akan mengalami kecelakaan saat terbang dengan maskapai Negeri Jiran tersebut.
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan

Stasiun berita Channel News Asia, Senin 25 Agustus 2014 melansir wawancara khusus Bushney dengan media Australia, Channel Seven yang dilakukan Minggu malam. Bushney mengatakan, dalam perjalanan selama 12 jam itu, dia merasa takut terbang dengan MAS.
Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

Lalu, tiba-tiba seorang pramugara mendatanginya dan mulai menyentuhnya. Dia duduk di samping Bushney dan mulai memijit kakinya. Namun, tiba-tiba, aksi pramugara tadi berlanjut hingga menyentuh celananya. Menurut Bushney, pramugara tadi mencoba mengambil keuntungan karena rasa takutnya saat itu.
Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar

"Saya merasa heran terhadap diri saya sendiri, mengapa saat itu saya tidak berteriak. Mengapa saya tidak menghentikan aksinya. Saya orang yang kuat karena saya tahu, saya mampu melakukannya," ujar Bushney mengenang. 

Namun, dia melanjutkan, saat itu dia tidak berdaya, karena perempuan asal Perth itu merasa ketakutan. Bushney juga berhasil merekam sebagian dari insiden itu menggunakan ponsel yang terbalut dalam scarf dan berada di samping bantalnya. 

Dalam rekaman yang diputar kembali di tayangan Channel Seven, bisa terdengar suara Bushney yang berbisik dan menjelaskan apa yang dilakukan pramugara itu kepadanya.

"Dia memijat kaki saya. Saya begitu takut. Saya hanya ingin segera turun dari pesawat ini," kata dia. 

Saat di pesawat, Bushney diketahui duduk di baris ke-81. Di baris itu terlihat kosong. Hanya ada enam penumpang pria yang duduk berseberangan dari Bushney. 

Namun, Bushney tidak tinggal diam. Saat pramugara itu kembali, dia memprotes tindakannya walaupun aksi tersebut untuk membuat dia tenang. Sementara, pramugara itu berdalih, maksud tindakannya baik. 

"Anda ingin membuat saya tenang dengan meletakkan tangan Anda di celana saya. Dan itu yang Anda lakukan. Anda meletakkan tangan Anda di dalam celana saya," kata Bushney seperti yang terdengar di rekaman ponsel itu.

Pramugara itu kemudian meminta maaf. Namun dijawab ketus oleh Bushney. 

"Anda memiliki seorang istri di rumah, tapi Anda meletakkan tangan Anda di celana saya. Mengapa Anda melakukan hal itu?" tanya Bushney kesal. 

Ada Saksi

Setelah pelecehan itu terjadi, Bushney kemudian bercerita kepada penumpang di depannya, seorang warga Kanada, Sophie Lachance. 

"Seseorang tiba-tiba memegang tangan saya dan ketika saya terbangun, saya melihat wajah Bushney yang berlinang air mata. Dia menangis terisak-isak," ungkap Lachance. 

Sementara Lachance merasa kecewa dengan pelayanan MAS. Paska kejadian itu, MAS tidak lagi pernah menghubungi dia.

MAS pun pada 14 Agustus lalu akhirnya memberi komentar. Mereka mengakui salah seorang kru kabin mereka telah ditahan oleh polisi Prancis dan dimintai keterangan soal tuduhan yang diajukan penumpang tersebut. 

Perwakilan MAS berjanji akan membantu otoritas Prancis dalam proses penyelidikan mereka. Maskapai Negeri Jiran itu turut menambahkan, keselamatan, kenyamanan dan keberadaan penumpang di pesawat selalu menjadi prioritas tertinggi mereka. 

"Malaysia Airlines selalu memberikan standar tinggi dari para kru kami dan menindaklanjuti tuduhan itu secara serius," ungkap mereka. 

Apabila tuduhan terbukti, maka ini akan menjadi kemunduran besar lainnya bagi MAS. Sebelumnya, dua armada mereka MH370 dan MH17 sudah mengalami bencana. 

MAS MH370 dinyatakan menghilang dari radar dan hingga kini belum ditemukan. Sebanyak 239 penumpangnya dilaporkan tewas.

Sementara, MAS MH17 dilaporkan jatuh ketika tengah mengudara di atas wilayah Ukraina dan menewaskan 298 penumpangnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya