Pejuang ISIS Kirim Ancaman Lewat Video Internet ke CNN

Tentara ISIS berbincang dengan CNN lewat video
Sumber :
  • CNN/Telegraph/Hala Gorani
VIVAnews
Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse
- Dua pejuang ISIS berhasil mengirimkan video ke
CNN
5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung, Apa Saja?
melalui jaringan internet. Dalam video itu mereka mengatakan sedang menantiĀ  'tugas mulia' memenggal kepala sandera asing lainnya.
Jawaban Menohok Chandrika Chika saat Hendak Dibawa ke BNN Lido

Dalam video tersebut, pejuang yang mengklaim berasal dari Inggris itu menggunakan topeng yang menutup wajah dan hanya memperlihatkan mata. Mereka mengaku bernama Abu Anwar dan Abu Bakar. Video tersebut langsung terhubung ke komputer
CNN
melalui sambungan internet.


"Saya sangat bangga dan merasa terhormat jika bisa menjadi bagian dari eksekusi ini. Saya harap Tuhan memberikan saya kesempatan untuk melakukan hal itu, seperti halnya saudara saya melakukannya kepada James Foley. Siapa saja, entah orang seperti James Foley, tentara Suriah yang berasal dari rezim Bashar, atau tentara Amerika sekalipun. Tangan saya siap melakukan tugas mulia ini," kata Abu Anwar, salah satu anggota ISIS, seperti dikutip melalui
Telegraph
, Kamis 28 Agustus 2014.


Menurut Anwar, jurnalis Amerika itu dibunuh sebagai respons terhadap aksi Amerika yang turut memerangi ISIS. Bahkan, anggota ISIS lainnya, Abu Bakar menyatakan siap kembali ke Inggris untuk melanjutkan perjuangan dan melebarkan kekhalifahan ISIS.


"Jika tidak ada pilihan lain selain kembali, maka saya akan kembali dan menghentikan Anda semua. Saya siap berjuang ke negara saya untuk menghentikan Anda, jika tentara dan negara anda tidak berhenti menyerang kami," kata Abu Bakar.


Meski Dewan Muslim di Inggris mengutuk pemenggalan yang dilakukan ISIS terhadap Foley dan perjuangan radikalnya, Anwar malah membela diri dan menyalahkan Dewan Muslim. Anwar malah menuding Dewan Muslim murtad.


"Mereka selalu melawan Islam bersama dengan pemerintah Inggris. Mereka selalu mencoba menghentikan aksi perjuangan anak-anak muda dan orang Muslim di sana. Mereka juga melarang anak muda pergi ke Afganistan, Irak, dan Suriah. Mereka malah menyebut pejuang yang membela Islam sebagai ekstrimis. Mereka bukanlah Muslim sehingga reaksi mereka tidak membuat kami terkejut," papar Anwar. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya