Wabah Ebola Semakin Memburuk

Petugas kesehatan akan membawa jasad penderita ebola di Monrovia 17 Agustus 2014
Sumber :
  • REUTERS/2Tango
VIVAnews –
5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
Wabah Ebola semakin memburuk. Kabar terbaru yang dirilis organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan bahwa mereka kembali kehilangan satu orang dokter pakar epidemi di Sierra Leone.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Hingga saat ini, Ebola telah membunuh setidaknya 1400 orang di empat negara, yakni Guyana, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone. Adapun Liberia, merupakan negara pusat wabah dengan tingkat kematian tertinggi.
Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika


Data dari Dokter Lintas Batas (MSF), yang dikirimkan ke WHO, menyebutkan bahwa pusat karantina Ebola di Liberia terus dipadati pasien.

“Kapasitas kami hanya 120 tempat tidur dan itu selalu penuh,” ujar Lindis Hurum, perwakilan MSF di Monrovia, ibukota Liberia.


Kurangnya fasilitas medis di Liberia itu, ujar Hurum, menyebabkan pihak medis tidak bisa memberikan perawatan tepat pada para pasien yang terjangkit virus.


“Karena itulah laju kematian terus meninggi. Pasien kami meninggal akibat dehidrasi akut,” tutur Hurum, dilansir
Huffington Post.
“Ini bukan lagi wabah Ebola. Ini adalah kondisi darurat kemanusiaan dan memutuhkan respon  cepat,” sambung Hurum.


Kekurangan tenaga medis


Adapun, korban tenaga medis terbaru yang direnggut Ebola adalah Dr. Sahr Rogers, seorang ahli epidemi. Dia tertular, saat menangani kasus Ebola di rumah sakit daerah Kenema, Sierra Leone.


Meninggalnya Rogers, tentunya menjadi pukulan berat bagi Sierra Leone yang memang kekurangan tenaga medis. Penasihat Presiden Sierra Leone, Ibrahim Ben Kargbo, menyebutkan perbandingan dokter dan pasien di negaranya adalah 2 : 100 ribu.


Selain itu, kurangnya fasilitas dan tenaga medis membuat para profesional yang menangani virus mematikan tersebut sangat rentan tertular. Ebola menular melalui cairan tubuh.


Data WHO menyebutkan, wabah Ebola kali ini telah menginfeksi 240 tenaga medis. Angka tersebut, merupakan yang tertinggi. Beberapa telah dievakuasi dan menerima perawatan di negara lain, salah satunya di Jerman.


“Tenaga medis yang didatangkan dari luar negeri sangat penting bagi kita untuk memerangi wabah Ebola kali ini,” terang direktur komunikasi WHO Christy Feig.


Belum ada vaksin


Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin yang bisa menyembuhkan Ebola. Dengan demikian, para tenaga medis hanya bisa memfokuskan diri mengisolasi pasien serta merawat gejala penyakit.


Meskipun demikian, sebagian pasien telah menerima pengobatan eksperimen berupa pil bernama Zmapp.


Kendati belum terbukti efektif, namun Zmapp berhasil menahan laju serangan Ebola pada dua pasien di Liberia. Sementara itu, beberapa pasien lain yang juga menerima pengobatan sama, meninggal.


Di sisi lain, WHO juga mengumumkan adanya wabah baru Ebola di Kongo. Sebanyak 13 dari 24 pasien suspek Ebola, telah meninggal. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya