WHO Peringatkan Akan Ada 20 ribu Orang Terinfeksi Ebola

Melawan Ebola di Sierra Leone
Sumber :
  • Sylvain Cherkaoui/Cosmos
VIVAnews - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan penyebaran ebola di kawasan Afrika Barat bisa menginfeksi lebih dari 20 ribu orang sebelum akhirnya bisa dikendalikan. Menurut Asisten Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward, jumlah orang yang terinfeksi ebola sesungguhnya bisa mencapai dua hingga empat kali lebih tinggi dari kasus yang saat ini dilaporkan. 
Pengakuan TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama: Saya Menyesali Semua

Harian The Guardian edisi Kamis, 28 Agustus 2014 melaporkan saat ini terdapat 3.069 kasus yang dilaporkan. Itu merupakan skala penyebaran yang tidak diantisipasi sebelumnya dalam penyebaran ebola. 
Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

"Kami tidak mengatakan bahwa kami berharap ada 20 ribu orang yang terjangkit ebola. Namun kami harus memiliki sebuah sistem di tempat di mana kami bisa menangani dalam jumlah besar," ungkap Aylward.
Dukcapil Jakarta Sebut 8,3 Juta Warga Akan Ganti KTP Saat DKI Berubah Jadi DKJ

Dia mengatakan peningkatan jumlah penderita ebola datang dari beberapa kota, termasuk ibu kota Liberia, Monrovia. Pada pekan lalu, sebuah daerah kumuh di Liberia dikarantina, sehingga memicu terjadinya kekurangan makanan dan kekerasan di antara warga sipil. 

"Baru beberapa area perkotaan saja yang telah memiliki kemampuan untuk menanggulangi ebola," imbuh dia. 

Saat ini, sebagian besar upaya pencegahan penyebaran ebola telah terkonsentrasi di daerah pedesaan dekat perbatasan Guinea. Dia juga meminta agar larangan berkunjung dan berdagang di beberapa negara Afrika Barat dicabut, karena hal itu bukan solusi pencegahan penyakit ebola.

Aylward menyebut sebaiknya daerah-daerah itu berusaha untuk meningkatkan kemampuan dalam merespons penyakit ebola. Terlepas adanya rumor, virus ebola tidak menyebar melalui udara. 

Warga bisa terinfeksi jika ada kontak antar manusia melalui cairan tubuh, seperti keringat dan darah dari pasien penderita ebola.

Beberapa maskapai internasional seperti British Airways, Air France, dan Gambia Bird, yang sebelumnya menghentikan penerbangan menuju ke beberapa negara di kawasan Afrika Barat, kini telah membuka kembali rute ke sana.   

Selain itu WHO juga berencana untuk menggelontorkan dana senilai US$489 juta atau Rp5,7 triliun dalam sembilan bulan ke depan untuk menanggulangi Ebola. Selain itu, mereka membutuhkan 750 pekerja internasional dan 12 ribu pekerja nasional di seluruh kawasan Afrika Barat. 

Sejauh ini, data dari WHO menyebut sebanyak 1.552 orang dilaporkan telah tewas di empat negara yaitu Liberia, Sierra Leone, Guinea, dan Nigeria. 

Seruan serupa juga diminta oleh para pejabat tinggi di pertemuan Komunitas Ekonomi negara-negara bagian Afrika Barat (Ecowas). Mereka berdiskusi mengenai bagaimana cara mencegah virus agar tidak menyebar secara cepat. 

Dengan adanya pencabutan larangan terbang dan menyerukan negara-negara yang ada di sekitar di kawasan Afrika untuk membuka perbatasan darat, akan membuat pekerja kesehatan mengakses daerah yang terinfeksi jauh lebih mudah.

Menurut laporan koresponden BBC, Thomas Fessy, badan medis kini tengah berjuang untuk menghadapi jumlah kasus dan berkembangnya permusuhan dari masyarakat yang daerahnya telah terjangkit ebola. Upaya untuk mencegah penyebaran virus itu tidak akan menunjukkan hasil, mengingat sebagian besar pusat perawatan sudah beroperasi pada kapasitas penuh. 

Sementara perusahaan amal medis, Wellcome Trust dan farmasi besar, GlaxoSmithKline (GSK), percobaan keselamatan terhadap vaksin eksperimen ebola sedang dipercepat. GSK mengatakan mereka tengah berencana meningkatkan pasokan hingga 10 ribu dosis untuk pengerahan darurat jika ditemukan hasil positif dari uji coba. Langkah itu akan dimulai pada bulan depan. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya