Telepon Jokowi, Sekjen PBB Siap Dukung Pemerintahan Baru RI

Sekjen PBB, Ban Ki-moon berbincang bersama Presiden SBY di Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • Akun Twitter Istana Negara
VIVAnews
Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang
- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memuji proses demokrasi yang telah berlangsung di Indonesia pada April dan Juli lalu. Dia mengatakan telah menelepon presiden terpilih, Joko Widodo dan menyebut PBB siap mendukung pemerintahan baru.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23

Demikian ungkap Ban saat memberikan keterangan pers setelah berpidato di acara pembukaan forum global PBB mengenai Aliansi Peradaban (UNAOC) di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Nusa Dua, Bali, Jumat, 29 Agustus 2014.
Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis


"Saya ingin terus bekerja sama dengan Presiden SBY dan penerusnya, Presiden terpilih Joko Widodo. Saya sudah menyampaikan kepada Jokowi dan kami sudah sepakat untuk menghadapi tantangan global bersama," kata Ban.


Pemilihan legislatif yang telah berlangsung, lanjut Ban, berlangsung secara damai dan demokratis. Semua pihak pun, imbuh dia, menghormati hasil pemilu.


"Itu membuktikan demokrasi sebagai negara terbesar ketiga telah memberi contoh yang baik," kata dia.


Dalam kesempatan itu, Ban turut memuji kontribusi Indonesia dalam operasi penjaga perdamaian. Ban menyebut 1.700 pasukan penjaga perdamaian yang kini tengah bertugas berasal dari Indonesia.


"Pasukan penjaga perdamaian adalah pekerjaan yang menantang nyawa," tutur dia.


Kontribusi aktif Indonesia di forum UNAOC pun turut disoroti Ban. Indonesia, kata Ban, sukses menjadi tuan rumah. "Saya yakin, forum ini di bawah kepemimpinan SBY dapat menjadi landasan untuk kemajuan peradaban di masa depan," ujar Ban.


Ban merupakan salah satu pembicara kunci di pembukaan forum UNAOC. Selain Ban, terdapat beberapa kepala pemerintahan yang ikut serta antara lain Presiden SBY, Wakil Perdana Menteri Turki, Naci Koru, Menlu Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo, perwakilan PBB untuk Aliansi Peradaban, Nassir Abdulaziz Al-Nasser, dan Presiden ke-68 Sidang Umum PBB, John W. Ashe. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya