Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Kunjungan Sekjen PBB
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Kondisi keamanan di Gaza, Palestina yang hancur akibat diserang melalui udara dan darat oleh tentara Israel membuat Indonesia ingin membantu dengan mengirimkan pasukan perdamaian. Namun, menurut Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Hasan Kleib, inisiatif itu belum bisa direalisasikan karena butuh kesepakatan dari tiga pihak. 
Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Tiga pihak yang dimaksud Hasan adalah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Israel, dan Palestina. Demikian ungkap Hasan yang ditemui di tengah-tengah penyelenggaraan forum global PBB untuk Aliansi Peradaban (UNAOC) di Nusa Dua, Bali pada Sabtu, 30 Agustus 2014. 
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

"Kalau Dewan Keamanan telah membentuk sebuah operasi pengiriman pasukan keamanan, Indonesia tentu saja siap untuk mengirim pasukan keamanan PBB, baik di Palestina dan Suriah," kata pria yang pernah menjabat sebagai utusan tetap RI di PBB itu. 
Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Hingga saat ini, imbuhnya, belum ada yang menggulirkan inisiatif itu di DK PBB. Semua masih fokus untuk mencari solusi politik. "Meskipun wacana itu sudah mulai berkembang. Beberapa negara Arab, negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), Liga Arab dan Indonesia sendiri menginginkannya," imbuh dia. 

Liha Arab, lanjut Hasan, sudah meminta kehadiran pasukan perdamaian sejak 2-3 tahun yang lalu. 

Sekretaris Jenderal PBB, kata Hasan, juga mengharapkan ada pasukan penjaga perdamaian di Palestina dan Suriah. Menurut dia, pasukan perdamaian difokuskan ke wilayah Suriah sehingga memberi kesempatan bagi kedua pihak yang bertikai untuk duduk mencari solusi. 

Sementara untuk pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, dibutuhkan persetujuan dari otoritas Palestina di Ramallah dan Israel. Pemerintah Palestina telah meminta kehadiran pasukan perdamaian ini, sedangkan Israel belum. 

Mekanisme pengguliran pasukan perdamaian ujar Hasan, bisa melalui dua cara yakni Dewan Keamanan dan jalur negosiasi damai di bawah dukungan Sekjen. 
"Tapi, sampai saat ini Sekjen masih terus berupaya untuk mempertemukan Israel dan Palestina yang dibantu Mesir," tutur Hasan. 

Menurut data dari VOA News Indonesia tahun 2012, total pasukan perdamaian Indonesia berjumlah 1.966 orang. Mayoritas dari mereka bertugas di Libanon, Darfur, Liberia, dan Haiti. Mereka terdiri dari 1.790 personel militer, 155 polisi dan 21 pemantau militer. Kesemuannya itu ikut dalam 16 misi perdamaian PBB.  (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya