Pencarian Dramatis Bocah Penderita Tumor Otak

Ilustrasi tumor
Sumber :
  • iStock
VIVAnews - Ashya King, anak berusia lima tahun yang menderita tumor otak, menjadi perbincangan publik internasional. Dia dibawa paksa dari rumah sakit oleh orangtuanya, Brett dan Naghemeh King. 
Tim Cook Puts Investment to Build Apple Developer Academy in Indonesia

Sebelumnya, Ashya dirawat di sebuah rumah sakit umum di Southampton. Namun, orangtuanya membawa ia pergi pekan lalu. Ia terlihat dalam sebuah perjalanan menggunakan kapal feri dari Portsmouth menuju Cherbourg, Kamis sore kemarin. Ia dinyatakan hilang.
Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

Polisi pun mencari keberadaan Ashya. Perburuan internasional untuk Ashya, berakhir dramatis pada Sabtu, 30 Agustus 2014 malam. Kepolisian Spanyol menangkap orangtua Ashya di Velez Malaga. Kedua orangtua Ashya langsung ditangkap, sedangkan anaknya dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan. 
Jumat Ini KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor soal Korupsi Potongan Insentif

Pasangan suami istri ini ditahan, dibawah surat perintah penangkapan internasional atas dugaan kelalaian. Mereka meninggalkan enam anak mereka lainnya. 

"Tepat sebelum pukul 21.00 waktu Inggris, polisi Spanyol menemukan Ashya. Mereka menghentikan kendaraan, yang didalamnya terdapat ibu, ayahnya, dan Ashya," kata Chris Shead, wakil kepolisian Hampshire seperti dikutip dari Guardian

Shead menambahkan orangtua Ashya telah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. "Kami tidak memiliki banyak rincian tentang kondisi Ashya di saat ini, Tetapi kita tahu, Ashya tidak menunjukkan tanda-tanda tertekan," ujarnya. 

Bahan Percobaan

Ia menambahkan, tidak ada pemenang dalam kasus ini. Kondisi ini justru menjadi saat terberat dan menyedihkan bagi keluarga Ashya. 

"Bagi kami nomor satu yang penting adalah memastikan ia mendapatkan kebutuhan yang diperlukannya," ujarnya. 

Sementara itu, dalam sebuah video yang diposting ke Youtube oleh kakak tertua Ashya, terlihat ayahnya di video tersebut. Ayah Ashya berbicara selama 10 menit menjelaskan keputusan mereka mengeluarkan anaknya dari rumah sakit, dan memilih bantuan medis ke luar negeri. 

Dia mengeluh tentang "trial and error" pengobatan Ashya. "Kami disebut sebagai penculik, membuat kehidupan Ashya dalam risiko, kelalaian," ungkapnya. 

Video tersebut mengundang komentar dari publik. Mereka tersentuh dengan masalah yang dihadapi orangtua Ashya. Mereka meminta kepolisian memperlakukan ayah dan ibu Ashya dengan baik. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya