Australia Berharap G20 Tetap Fokus Bahas Isu Ekonomi

Presiden Yudhoyono menghadiri KTT G20 di Los Cabos Meksiko
Sumber :
  • REUTERS/Andres Stapff
VIVAnews - Forum 20 negara maju dan berkembang  (G20) diharapkan tetap menjadi forum ekonomi dan tidak dibayangi isu lainnya. Namun, tidak tertutup kemungkinan KTT tahunan G20 itu bisa disusupi isu-isu non ekonomi dalam pertemuan berikut yang akan digelar pertengahan November di Kota Brisbane, Australia. 
Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Demikian ungkap seorang pejabat kantor perdana menteri Australia. Kendati terbuka kemungkinan isu non ekonomi dibahas, G20 bukan ajang untuk bernegosiasi, kata Wakil Sekretaris dan Pemandu KTT G20 dari Departemen Perdana Menteri dan Kabinet Australia, Heather Smith.
Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat

"G20 bisa menjadi forum untuk pemecahan masalah tetapi tidak dapat dijadikan ajang untuk bernegosiasi. Isu-isu yang dibahas tergantung dari para pemimpin itu sendiri. Ketika mereka bertemu, itu dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk membicarakan banyak masalah," kata dia di Jakarta Minggu kemarin. 
Viral! Bawa Kabur Motor Kurir yang Sedang Antar Paket, Pelaku Babak Belur Dihajar Warga

Smith mengakui adanya isu perang sipil di Suriah yang mendominasi KTT G20 tahun 2013 di St. Petersburg, Rusia. Namun, menurut Pemerintah Australia, ujar Smith, isu krisis Ukraina tidak akan dibahas dalam pertemuan kali ini. 

"Forum G20 tidak bisa menyelesaikan semua permasalahan. Terkait masalah keamanan, hal itu bisa diselesaikan melalui forum PBB. G20 juga tidak sama seperti G7. Dalam G7, semua isu bisa dibicarakan, karena forum tersebut sudah lebih mapan," kata dia. 

Sebagai tuan rumah KTT G20, Australia didesak oleh banyak pihak untuk tidak mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin datang ke Brisbane terkait krisis di timur Ukraina dan insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Harian Sydney Morning Herald edisi pekan lalu melansir tekanan terhadap Perdana Menteri Tony Abbott kian menguat, setelah NATO merilis foto satelit adanya invasi pasukan Rusia ke wilayah Ukraina. 

Seruan serupa telah disampaikan oleh pemimpin Partai Buruh, Bill Shorten. Pemimpin kubu oposisi di parlemen itu meminta PM Abbott dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop tidak mengundang Putin hadir di KTT G20. 

"Mungkin, ini waktu yang tepat bagi PM dan Menlu untuk berbicara dengan negara lain mengenai kepantasan bagi Putin datang ke Australia, khususnya setelah insiden tragis MH17, kurangnya rasa tanggung jawab, penyesalan dan kerjasama.

Kini, ditemukan pemandangan ribuan pasukan Rusia membanjiri perbatasan Ukraina. Saya pikir hampir semua warga Australia tidak berkenan menyambut Putin ke Australia," kata Shorten. (ren) 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya