Militer Dominasi Kabinet Baru Thailand

Panglima Militer Thailand, Prayuth Chan-Ocha
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews - Perdana Menteri baru Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha  mengumumkan susunan kabinet sementara, Minggu 31 Agustus 2014. Namun, isi kabinet Prayuth yang akan menjabat hingga tahun 2015 itu didominasi oleh orang-orang berlatar belakang militer. 
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Kantor berita CNN, Senin 1 September 2014 melansir mereka merupakan pejabat militer yang kini masih aktif atau sudah pensiun. Termasuk di antaranya seorang jenderal polisi yang pernah menempati posisi penting di pemerintahan baru. 
LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Sebagai contoh, Kepala Angkatan Udara Thailand Prajin Juntong diberi posisi sebagai menteri transportasi. Untuk posisi wakil perdana menteri, Prayuth menunjuk mantan Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwon dan Jenderal Tanasak Patimapragorn.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

Sementara, sisa dari kabinet itu diisi oleh mantan pejabat pemerintah senior. Di antaranya, mantan Wakil Perdana Menteri bidang strategi ekonomi Pridiyathorn Devakula.

Kuatnya pengaruh militer di dalam pemerintahan baru mengisyaratkan bahwa angkatan bersenjata sepertinya akan terus mengendalikan politik yang ketat di negara dengan perekonomian terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara itu. Di hadapan Prayuth terbentang tugas berat untuk memperbaiki kondisi perekonomian dan memenangkan jutaan hati rakyat Thailand yang masih memilih pemimpin populis, yakni mantan PM Thaksin Shinawatra dan Yingluck Shinawatra. 

Prayuth sebenarnya telah mengadopsi banyak kebijakan populis yang semula diambil oleh Thaksin dan Yingluck. Salah satunya menganggarkan dana senilai US$75 miliar selama satu dekade ke depan untuk memperbaiki infrastruktur dan membuat Thailand lebih kompetitif dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan China.

Selain itu, pemerintahan baru ini bersifat sementara, hingga waktu pemilihan umum digelar kembali tahun 2015. Sebelum resmi bertugas, para menteri kabinet sementara itu harus diangkat sumpah oleh Raja Bhumibol Adulyadej. 

Susunan kabinet ini dibentuk oleh Prayuth setelah dia dipilih oleh anggota Dewan Legislatif Nasional Thailand melalui proses pemungutan suara pada bulan lalu sebagai perdana menteri. Dia merupakan satu-satunya kandidat yang ada untuk menempati posisi itu.

Sebetulnya, terpilihnya Prayuth sebagai perdana menteri pun sudah diprediksi oleh banyak pihak, karena isi Dewan Legislatif Nasional itu juga ditentukan oleh Prayuth. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya