Uni Eropa Akan Berlakukan Sanksi untuk Rusia

Presiden Rusia, Dmitry Medvedev
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Anggota Uni Eropa secara resmi akan memberlakukan sanksi baru kepada Rusia terkait krisis di Ukraina. Sanksi baru itu telah disepakati oleh para Menteri anggota UE ketika bertemu dalam pertemuan tingkat tinggi Organisasi Atlantik Utara (NATO) di Wales pekan lalu.

Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya

Diberitakan BBC, Selasa 9 September 2014, sanksi tersebut baru akan efektif diberlakukan dalam beberapa hari ke depan dan berisi pembatasan kepada perusahaan minyak milik negara yang tengah mengumpulkan dana dari pasar keuangan Eropa.

Sebelumnya, banyak orang memprediksi UE akan memberlakukan sanksi baru itu hari ini.

Menurut Presiden Dewan UE, Herman van Rompuy, langkah tersebut bertujuan menyasar Rusia yang terus membuat situasi di timur Ukraina tidak stabil. Namun, justru ke-28 negara anggota itu, merasa bingung kapan sebaiknya sanksi terhadap Rusia diberlakukan.

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Menurut koresponden BBC, Chris Morris, ke-28 negara anggota UE ini juga harus menilai dari implementasi gencatan senjata yang disepakati pada Jumat pekan lalu.

"Pemberlakuan sanksi tergantung dari situasi di lapangan. UE siap untuk meninjau kembali sanksi yang telah disepakati secara keseluruhan atau sebagian," kata van Rompuy.

Gencatan senjata hingga saat ini masih terus berlangsung. Walaupun Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang menginisiasi kesepakatan itu, menyebut situasinya masih tidak stabil.

Selain itu, sektor gas tidak akan terpengaruh oleh sanksi baru. Perusahaan yang akan disasar oleh Amerika Serikat dan UE antara lain, perusahaan minyak milik negara termasuk Rosneft, Transneft dan unit minyak dari Gazprom.

Akses mereka terhadap pasar keuangan akan dibatasi. Ini merupakan masalah yang serius bagi Rosneft, karena pada bulan lalu, mereka meminta kepada Pemerintah Rusia pinjaman senilai US$42 miliar.

Sanksi juga akan diperluas mencakup larangan pemberian visa dan pembekuan aset terhadap pejabat Rusia dan entitas, termasuk para pemimpin kelompok separatis di Ukraina.

Rusia membalas

Mendengar adanya sanksi baru yang dijatuhkan terhadap Rusia, Perdana Menteri Dmitry Medvedev memperingatkan Moskow akan merespons hal itu secara asimetris. Dia mengancam, Rusia akan memblokir jalur penerbangan internasional agar tidak bisa melintasi wilayah udara Rusia.

Larangan itu, ungkap Medvedev, jika benar-benar dilakukan, dapat membuat banyak maskapai menjadi bangkrut. (art)

Bali United vs Bhayangkara FC

Hasil Liga 1: Bali United dan Dewa United Petik Poin Sempurna

Bali United dan Dewa United berhasil meraih poin sempurna dalam lanjutan Liga 1 pada Sabtu malam ini, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024