Bos Emirates: Jatuhnya MH17 Bisa Dihindari, Asal...

kecelakaan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev
VIVAnews - Bos maskapai nasional Uni Emirat Arab, Emirates, Tim Clark, mengatakan kejadian jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 bisa saja dihindari. Asal, semua maskapai bersedia berbagi informasi mengenai keberadaan rudal di Ukraina.
Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Pasangan yang Posesif: Sindir Rizky Irmansyah?

BBC edisi akhir pekan lalu melansir, kemungkinan senjata yang diduga menembak jatuh burung besi jenis Boeing 777-200 ER itu sudah berada di timur Ukraina sejak beberapa minggu sebelumnya. Terdapat bukti-bukti yang mendukung hal tersebut.
Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Oleh sebab itu, ujar Clark, beberapa maskapai sudah memilih untuk menghindari terbang di atas wilayah tersebut. Sayangnya, informasi tersebut tidak dibagikan kepada ke maskapai yang kerap melewati Ukraina. 
Ian Wright Sebut 2 Pemain Ini Dibutuhkan Arsenal untuk Taklukkan Bayern Munich, Siapa Mereka?

Apabila, semua pihak di industri penerbangan telah diinformasikan sebelumnya, maka pilot bisa saja diminta untuk menghindari lokasi penerbangan yang berbahaya. Sehingga, sebanyak 298 nyawa penumpang dan kru kabin masih bisa diselamatkan. 

Pesawat memang diizinkan terbang di area itu selama berada di ketinggian tertentu. Bahkan, dalam sebuah laporan yang dirilis sebelumnya, menyebut tiga pesawat penumpang lainnya juga sedang berada di rute yang sama seperti MAS.

"Kami memiliki sebuah kekhawatiran informasi itu sebenarnya sudah diketahui oleh beberapa pengambil kebijakan tertentu dan seharusnya diteruskan, paling tidak ke industri tersebut dan organisasi yang mengatur industri itu," kata Clark. 

Dia juga menyebut, ada beberapa maskapai yang sudah lebih dulu menghindari terbang di atas udara Ukraina, karena telah mengetahui informasi tersebut.

Oleh sebab itu, Clark menyerukan agar dibentuk sebuah pusat pengelolaan informasi atau disebut "clearing house" yang dapat memperingatkan semua maskapai, secara cepat, jika ada ancaman baru di suatu daerah. 

Saat ini, yang terajdi, keputusan untuk terbang di atas lokasi peperangan, hanya diputuskan berdasarkan informasi dari menara pengendali udara lokal dan pemerintah masing-masing negara. Tidak ada kewajiban antar maskapai untuk meneruskan informasi itu kepada yang lain. 

Sementara, CEO maskapai nasional Inggris, British Airways, Willie Walsh, dalam sebuah wawancara mengatakan maskapai mereka sudah memutuskan hal tersebut sejak lama. Itu semua diputuskan berdasarkan informasi yang telah diketahui publik. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya