Berantas ISIS, Puluhan Negara Berkumpul di Paris

Presiden Prancis, Francois Hollande menyambut Presiden Irak, Fuad Masum
Sumber :
  • REUTERS/John Schults
VIVAnews - Perwakilan dari 40 negara dijadwalkan akan turut serta dalam konferensi di Paris, Prancis, hari ini, untuk membahas bagaimana cara mengalahkan kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Di dalam koalisi melawan ISIS itu juga terdapat 10 negara dari Semenanjung Arab yang mengaku siap ikut memerangi kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. 
Daftar Harga Pangan 18 April 2024: Beras Premium hingga Gula Konsumsi Naik

BBC edisi hari ini melaporkan pertemuan itu akan dipimpin oleh Presiden Prancis Francois Hollande dan turut dihadiri oleh Presiden baru Irak, Fouad Massoum serta beberapa Menteri Luar Negeri. Menlu Amerika Serikat John Kerry memastikan diri hadir, karena memiliki kepentingan paling besar dalam pertemuan tersebut.
Laga Panas! Duel Tinju Chef Arnold Poernomo Versus Codeblu di Ajang HSS Series 5

Kerry baru saja berkeliling ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah untuk menggalang dukungan bagi pembentukan koalisi melawan ISIS. Negara yang tergabung di dalam koalisi dianggap Kerry telah terdiri dari semua basis untuk memberantas ISIS. 
Habib Bahar Ngaku Pernah Dilamar Artis Cantik: Dia Datangi Istri Saya Minta Izin

Beberapa negara di Semenanjung Arab sudah menawarkan diri untuk bergabung dalam operasi melawan ISIS. Mendengar hal tersebut, Kerry pun mengaku bersemangat untuk menanti realisasi bantuan militer dari negara di kawasan Arab untuk menghancurkan ISIS. 

Selain itu, Prancis juga telah menyatakan keikutsertaan dalam melawan ISIS. Mereka mengerahkan pesawat untuk mengintai keberadaan ISIS di Irak. 

"Pada pagi ini, penerbangan pengintaian pertama dilakukan atas persetujuan Pemerintah Irak dan kewenangan Uni Emirat," ungkap Menteri Pertahanan, Jean-Yves Le Drian. 

Dia menambahkan, pasukan Prancis kini telah berada di markas Al-Dhafra di Uni Emirat Arab. 

Sementara, Inggris pada Agustus lalu telah mengerahkan pesawat jet tornado dan pengintai yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi intelijen. 

Komitmen terakhir, diberikan oleh Pemerintah Australia. Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan akan mengerahkan 600 pasukan ke Uni Emirat Arab untuk menggalang koalisi bersama dengan AS. Namun, Negeri Paman Sam menegaskan tidak akan kembali mengerahkan pasukan ke daratan Irak. Sementara sejak Agustus lalu, AS telah melakukan 160 serangan udara ke markas ISIS di Irak. 

Dikritik

Namun, Iran tidak menyambut baik konferensi yang berlangsung di Parisi itu. Menurut mereka, acara tersebut hanya sekedar pamer dan tidak akan menghasilkan apa pun. Pendapat itu dilontarkan Pemerintah Iran, sebagai bentuk kekecewaan tidak ikut dimasukkan ke dalam daftar tamu. 

Selain itu, Presiden Barack Obama telah menegaskan tidak akan bersedia untuk dibantu oleh Presiden Suriah, Bashar al-Assad. 

"Suriah melawan tindak terorisme dan kami kemungkinan ada di tengah di peperangan serius melawan para teroris," ungkap Wakil Menlu Suriah, Faisal Mekdad. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya