16-9-1932: Mahatma Gandhi Lawan Diskriminasi dengan Mogok Makan

Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - 82 tahun yang lalu, pejuang kemerdekaan India, Mohandas Karamchand Gandhi, melakukan aksi mogok makan di selnya di kompleks penjara Yerovda, dekat kota Bombai (kini Mumbai).

Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

Aksi ini dilakukan, sebagai protes Gandhi atas keputusan pemerintah kolonial Inggris untuk memisahkan sistem pemilihan India berdasarkan kasta.

Pemerintah Inggris memisahkan kasta terbawah India, sudra, dari seluruh perwakilan politik selama 70 tahun. Gandhi yakin, pemisahan ini akan diperpanjang dan memisahkan kelas sosial di India. Gandhi yang berasal dari kasta Waisya (pedagang), lalu mengadvokasi emansipasi kaum sudra yang dia sebut Harijan, atau anak-anak Tuhan.

"Kesempatan untuk mengorbankan diri bagi mereka ini diberikan Tuhan kepada saya," kata Gandhi dari Yerovda seperti dimuat laman The History Channel.

Pemimpin kharismatik yang populer dengan sebutan Mahatma Gandhi itu mengakhiri puasanya selama enam hari, setelah pemerintah Inggris menerima prinsip dasar untuk mencabut pemisahan antara kasta lebih tinggi dengan kasta rendah. Dalam enam hari, Gandhi kehilangan berat badan sebanyak tiga setengah kilogram.

Gandhi berbuka dengan berdoa, melafalkan himne kebahagiaan, dan menenggak jus jeruk sambil dengan lemah berseru 'Satyagraha telah menang'. Satyagraha adalah konsep Gandhi yang berarti desakan untuk kebenaran. Gandhi mengajak warga India dan dunia untuk mencapai perubahan dengan perdamaian.

Konsep ini dikembangkan Gandhi sejak 1920-an dan membuatnya menjadi panutan jutaan pengikut. Dia mundur dari kegiatan politik, setelah dipenjara pemerintah Inggris pada 1922 hingga 1924. Gandhi kembali pada 1930 dengan melancarkan Pawai Garam. Dia berjalan sejauh 400 kilometer dari Ahmedabad sampai desa Dandi di tepi Laut Arab untuk memanen garamnya sendiri.

Pawai ini merupakan protes simbolik menentang pajak garam yang diberlakukan pemerintah Inggris. Aksi ini membuat Gandhi kembali dipenjara.

Menjelang kemerdekaan India, pengaruh Gandhi semakin kuat. Dia terus menggunakan aksi mogok makan sebagai metode perlawanan, karena tahu bahwa pemerintah Inggris tidak dapat menghadapi tekanan masyarakat.

Gandhi melakukan puasa terakhirnya untuk mengajak umat Muslim dan Hindu di New Delhi bergerak menuju perdamaian pada 12 Januari 1948. Akhir bulan itu, Gandhi tewas dibunuh seorang ekstremis Hindu saat akan berdoa. (asp)

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda berbicara kepada wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

PKB Sebut Suara Parpol AMIN Belum Cukup Loloskan Hak Angket, PDIP Ditunggu Sikapnya

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB DPR RI, masih menunggu sikap resmi dari PDIP, untuk menggulirkan hak angket DPR, guna menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024