Lawan Ebola, Obama Siap Kirim 3.000 Pasukan ke Afrika

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • REUTERS/Frederick Murphy/CDC/Handout via Reuters
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Selasa 16 September 2014, dijadwalkan akan berkunjung ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta. Di sana, dia akan bertemu dengan kepala kesehatan AS dan membuat pengumuman untuk memacu upaya global melawan Ebola. 
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Stasiun berita Channel News Asia, melansir salah satu langkah yang akan diumumkan Obama yakni mengirim 3.000 personel militer AS ke kawasan Afrika Barat. Selain itu, dia akan menggelar program kebersihan dan perawatan kesehatan dalam skala besar. 
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Obama akan menyampaikan, Komando Afrika AS akan membangun sebuah markas di Ibu kota Monrovia untuk bertindak sebagai komando regional dan pusat pengendalian, agar bisa berkoordinasi dengan militer Negeri Paman Sam dan program penanggulangan bencana internasional. Pasukan itu, nantinya juga akan disiapkan di markas untuk mengawasi transit peralatan militer dan personil. 
Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Penasihat AS juga akan melatih hingga 500 tenaga medis setiap pekannya di Liberia. Hal itu, dilakukan untuk meningkatkan layanan medis dan infrastruktur kesehatan di Liberia yang telah lumpuh. 

Selain itu, Washington akan mengirim 65 petugas layanan kesehatan publik ke Liberia untuk mengelola sebuah rumah sakit militer bagi pekerja medis yang tiba-tiba terinfeksi virus Ebola.

Dalam merealisasikan program tersebut, AS akan bermitra dengan organisasi PBB untuk pendanaan anak-anak. Mereka akan secepatnya mengirimkan peralatan pencegahan, termasuk cairan disinfektan bagi 400 ribu keluarga yang paling rentan terhadap virus Ebola. 

"Apa yang jelas saat ini, yaitu perintah untuk melawan dan membendung penyebaran dari sumbernya. Kami perlu untuk bermitra dan menjawab respons internasional," ungkap seorang pejabat senior AS yang tidak ingin disebut namanya. 

Selain personel, AS juga akan berkomitmen memberikan dana senilai US$88 juta, atau Rp1 triliun untuk melawan Ebola. Administrasi pemerintah Obama telah meminta kepada Kongres, agar meloloskan permintaan dana tersebut. 

Dana itu akan digunakan untuk mendanai upaya pemerintah hingga pertengahan Desember tahun ini. Sebelumnya, AS telah menghabiskan dana senilai US$100 juta, atau Rp1,1 triliun untuk melawan penyebaran epidemi Ebola. Badan AS untuk pembangunan internasional juga berencana untuk menganggarkan dana lainnya senilai US$75 juta, atau Rp897 miliar. 

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Ebola saat ini telah menewaskan lebih dari 2.400 orang sejak muncul awal tahun ini. Kebanyakan Ebola menjangkiti negara Sierra Leone, Guinea, dan Liberia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya