Buat Pesawat Tertunda Dua Jam, Mantan Menteri Diusir Penumpang

Mantan Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik
Sumber :
  • www.pakistantoday.com.pk
VIVAnews - Mantan Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik, terpaksa diusir para penumpang maskapai Pakistan Airlines lantaran menyebabkan pesawat tertunda keberangkatannya hingga hampir dua jam. Alhasil, Malik yang seharusnya berangkat menggunakan pesawat nomor PK-370 dengan tujuan Islamabad, terpaksa menggunakan pesawat selanjutnya.
Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Laman Tribune Pakistan, Selasa, 16 September 2014 melansir aksi pengusiran Malik yang saat ini masih tercatat sebagai anggota parlemen dari Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz, bahkan direkam oleh salah seorang penumpang pesawat. Kini, video itu beredar di dunia maya. 
Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Cek video pengusiran di sini
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Kejadian itu bermula, ketika para penumpang pesawat geram lantaran telah berada di dalam kabin, namun burung besi belum juga berangkat. Harian Express News, perwakilan PIA menyebut pesawat tertunda keberangkatannya selama 90 menit karena alasan teknis. Pesawat tidak juga berangkat hingga 25 menit kemudian, karena menunggu Malik yang tiba terlambat. 

Kesal, akhirnya delapan hingga 10 penumpang menanti di dekat pintu keluar pesawat, sementara kru PIA tengah menunggu kedatangan tamu VIP. Namun, kru tidak mengungkap nama-nama penumpang VIP yang ikut berangkat dengan pesawat tersebut. 

Semula kru pesawat mengatakan, isu teknis yang menjadi penyebab pesawat terlambat berangkat. Namun, belakangan diketahui, mereka tengah menunggu Senator Rehman Malik. 

Sebelum Malik tiba, politisi Pakistan, Vankwani muncul. Dia pun ikut "disemprot" penumpang. Dalam video itu, Vankwani disambut oleh para penumpang yang kesal. 

"Saya hanya menunggu di luar. Mereka sedang menunggu orang lain," ujar Vankwani ketika dibombardir pertanyaan mengenai keterlambatannya dan apakah dia penyebab pesawat telat berangkat. 

Dia mengaku telah menunggu di lounge seorang diri selama dua jam. Ketika ditanya para penumpang identitasnya, Vankwani hanya menyembunyikan fakta dia seorang anggota parlemen dan mengaku sebagai dokter. Dia baru mengaku sebagai anggota parlemen ketika ditanya kembali oleh para penumpang. 

Vankwani pun diusir dari pesawat. Hal serupa juga dialami Malik ketika dia tiba di pesawat. Belum, masuk ke dalam kabin, namun para penumpang telah mengusirnya agar tidak naik pesawat. 

"Malik sahab, Anda bukan seorang Menteri lagi dan bahkan jika Anda masih menjadi Menteri, kami tidak peduli," ujar seorang penumpang terdengar berteriak di video yang direkam. 

Malik bersikeras bahwa dia bukan penyebab keterlambatan pesawat. Pernyataan itu makin membuat para penumpang kesal. Alhasil, dia diminta oleh kru pesawat menuju ke lobi gedung terminal bandara. 

Penjelasan Malik

Dia pun akhirnya berkicau di akun Twitter pribadi @SenRehmanMalik dan memberikan penjelasan mengenai peristiwa itu. 

"Saya memiliki moral untuk meminta maaf jika saya yang dianggap sebagai penyebab keterlambatan. Namun, apa pengaruh yang saya miliki ke PIA untuk menunda pesawat. Ini membutuhkan penyelidikan," tulis Malik. 

Dia pun mengaku dirugikan dengan keterlambatan pesawat. Malik diinformasikan sejak pukul 18.00 waktu setempat, akan penundaan keberangkatan hingga pukul 20.30. Oleh sebab itu, Malik menuntut adanya penyelidikan. 

Sementara juru bicara PIA, Mashood Tajwar, mengatakan pesawat tertunda keberangkatannya karena mengalamik masalah teknis dan bukan menunggu kedatangan penumpang VIP. 

"Pesawat belum tiba dari Islamabad tepat waktu dan kami tidak bisa berangkat sesuai jadwal sebelumnya," ungkap Tajwar. 

Dia menambahkan akan menyelidiki mengapa dua penumpang mereka tidak diizinkan naik ke dalam pesawat, walaupun keterlambatan tidak disebabkan oleh mereka. 

Pesawat akhirnya berangkat pukul 20.35 waktu setempat. Namun, akibat beredarnya video pengusiran itu, dua pegawai PIA diskors untuk sementara waktu. Mereka adalah manajer PIA yang bertugas saat itu, Nadeem dan manajer terminal bandara, Shehzad.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya