AS Buka Kemungkinan Serangan Darat ke Irak

Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel dan Kepala Staf Militer AS, Martin Dempsey
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews - Pimpinan top militer Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey, mengatakan kepada Komite Senat Bidang Senjata, dia akan merekomendasikan kepada Presiden Barack Obama agar kembali mengerahkan pasukan Negeri Paman Sam ke tanah Irak untuk melawan kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Namun, itu dengan catatan, jika strategi yang dipaparkan Obama untuk memberantas kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu, tidak berhasil. 
Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Laman CBS News, Selasa, 16 September 2014 melansir pernyataan tersebut ketika ditanya oleh salah seorang anggota Senat. Dempsey menyebut selama ini peran utama penasihat Amerika yang berada di kawasan Timur Tengah yakni untuk membantu pasukan Irak terkait perencanaan, logistik dan mengkoordinasikan upaya militer koalisi mitra untuk menghancurkan ISIS. 
Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

"Agar lebih jelas, jika kami mencapai sebuah titik di mana saya yakin penasihat kami seharusnya mendampingi pasukan Irak dalam serangan khusus ke target ISIS, maka saya akan merekomendasikan itu kepada Presiden," ujar Dempsey. 
Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini

Juru bicara Gedung Putih memang menyebut Obama telah menegaskan berkali-kali tidak akan kembali mengirim pasukan ke tanah Irak untuk berperang. Namun, Dempsey menepis dan mengatakan kepada dia secara pribadi, agar kembali jika situasi militer di sana berubah. 

Dalam kesempatan itu, Jenderal bintang empat tersebut, jika meyakini koalisi internasional yang dibentuk untuk melawan ISIS merupakan langkah tepat. Namun, dia mengingatkan jika tujuan koalisi gagal terwujud dan menjadi ancaman bagi AS, maka Dempsey akan menyarankan kepada Obama agar memasukan penggunaan pasukan ke tanah Irak. 

"Jika dilihat dari kemampuan koalisi, keinginan mitra regional dan internasional, saya yakin kita bisa menghancurkan ISIS di Irak, memulihkan perbatasan Irak dan Suriah serta menghentikan penyebaran ISIS di Suriah," kata Dempsey. 

Menteri Pertahanan, Chuck Hagel, terlihat mendampingi Dempsey dalam rapat kemarin. Di hadapan anggota Senat, dia memastikan peralatan militer yang dipasok ke kelompok pemberontak di Suriah tidak akan jatuh ke tangan yang salah. AS memilih untuk menggalang kerjasama dengan kelompok pemberontak yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad ketimbang mengajak pemerintah di Damaskus. 

"Akan selalu ada risiko dalam sebuah program seperti ini. Namun, kami yakin risiko dapat dibenarkan dengan keharusan untuk menghancurkan ISIS. Selain itu, kami perlu memiliki mitra yang memiliki kemampuan di Suriah," ungkap Hagel. 

Hagel menegaskan cara AS melawan ISIS sama seperti ketika memerangi Al-Qaeda. Untuk itu, mereka telah membuat sebuah strategi terkait kelompok ISIS. 

"Rencana ini termasuk menyasar target tertentu yang dijadikan tempat bersembunyi ISIS di Suriah. Target yang disasar antara lain kemampuan logistik, infrastruktur dan komando pengendalian," imbuh Hagel dan dikutip BBC

Di saat rapat digelar, terdapat beberapa pengunjuk rasa yang menuntut agar AS tidak lagi mengirimkan pasukan perang ke Irak. 

Sebelumnya, AS telah melakukan serangan udara pertama sesuai dengan strategi Obama pekan lalu. Fokusnya untuk menurunkan kemampuan dan menghancurkan ISIS. Sementara, tentara Peshmerga, dari Kurdi, yang didukung jet pengintai AS dan pesawat nirawak, telah menguasai beberapa posisi ISIS di Irak bagian utara. Mereka berhasil menyerang bagian timur kota Mosul dan kota Zumar pada dini hari. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya