PM Abbott Ungkap Rencana Serangan Terorisme di Australia

Pria yang ditahan dalam razia di Sydney, Australia
Sumber :
  • REUTERS/Australian Federal Police/Handout via Reuters
VIVAnews - Polisi Federal Australia (AFP) pada Kamis dini hari menggelar razia besar-besaran di Sydney dan Brisbane. Razia ini dipicu rencana teror yang diduga akan dilakukan oleh anggota kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). 
Berburu Cuan Lewat Gajian

Stasiun berita Channel News Asia, edisi Kamis, 18 September 2014 melansir pernyataan Perdana Menteri Tony Abbott. Dia menyebut, ada perintah di internal ISIS untuk memenggal seseorang di depan publik. Informasi itu diterima Abbott dari anggota intelijen.
Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23

Dia kemudian membandingkan dengan teror serupa yang pernah terjadi di Inggris terhadap pasukan Inggris, Lee Rigby, tahun lalu. Dia ditusuk hingga mati di siang hari bolong di sebuah jalan di Inggris oleh dua pria. 
Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

"Itu merupakan sebuah nasihat. Nasihat cukup langsung yang datang dari warga Australia yang cukup senior di jejaring ISIS. Orang ini memberikan dukungan terhadap jejaring ISIS di Australia untuk melakukan pembunuhan di negara ini," ujar Abbott. 

Sehingga, lanjut Abbott, penangkapan dalam razia itu tidak hanya berdasarkan kecurigaan. "Ini sudah direncanakan dan itu sebabnya polisi dan petugas keamanan memutuskan untuk beraksi," kata dia.

Abbott menyesalkan ada rencana teror yang menyasar publik sebagai target pembunuhan itu. Bukan karena apa mereka yang dilakukan keliru. "Namun, karena mereka membenci kita semua. Mereka membenci identitas kita dan bagaimana kita semua hidup. Penting bagi polisi dan organisasi keamanan untuk bertindak satu langkah di depan mereka. Itu lah yang kami lakukan pagi ini," kata dia. 

Dalam razia hari ini, Australia mengerahkan lebih dari 800 petugas untuk menangkap 25 nama yang sudah diincar. Sebanyak 15 orang telah ditangkap.

Satu individu sejauh ini telah dikenakan tuduhan terkait tindak terorisme serius. Dari razia itu, turut disita satu senjata dan pedang.

Pria itu diketahui bernama Omarjan Azari dan berusia 22 tahun. Dia muncul di pengadilan di Sydney dan dikenai tuduhan dengan perencanaan terhadap tindak terorisme mengerikan kepada masyarakat. 

Dalam sidang yang digelar, turut diperdengarkan sebuah percakapan melalui telepon yang dilakukan salah seorang anggota senior ISIS asal Australia, Mohammad Baryalei, untuk melakukan tindak teror. 

Rencana teror

Jaksa penuntut, Michael Allnutt, menduga rencana yang akan dilancarkan pendukung ISIS itu adalah mengeksekusi orang-orang yang dipilih secara acak, lalu aksi tersebut direkam. Menurut laporan media Australia, ABC News, video eksekusi itu akan dikirim ke unit media ISIS di Timur Tengah dan akan dirilis ke publik. 

Selain menahan individu, pada Rabu lalu, pusat transfer uang di Sydney juga ditutup karena diduga digunakan untuk mengirimkan uang ke Timur Tengah. Dana tersebut, diduga akan mendanai tindak terorisme.

Sementara, razia di Brisbane merupakan lanjutan dari aksi serupa yang digelar pekan lalu. Saat itu, polisi menahan dua orang karena diduga melakukan perekrutan, pendanaan, dan pengiriman pejuang ke Suriah. Menurut Menteri Queensland Campbell Newman, salah satu dari pria itu dituduh merencanakan aksi terorisme di Australia. 

Komisioner Polisi negara bagian New South Wales, Andrew Scipione meminta publik untuk tetap tenang. Apa yang personelnya lakukan, ujar  Scipione, hanya untuk memastikan warga Australia dalam keadaan aman. 

"Saat ini merupakan waktu untuk tenang. Kami sebenarnya hanya ingin menginformasikan kepada publik bahwa mereka aman," kata dia. 

Pada pekan lalu, Australia turut menaikkan tingkat ancaman teror dari "medium" menjadi "high". Peringatan itu secara resmi bermakna sebuah serangan teror kemungkinan akan terjadi. High berarti hanya satu tingkat tertinggi di bawah extreme, yang mengindikasikan sebuah serangan teroris sudah dekat atau terjadi. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya