Apa yang Terjadi Jika Skotlandia Merdeka?

Menteri Pertama Skotlandia, Alex Salmond, usai menggunakan hak suara
Sumber :
  • REUTERS/Dylan Martinez
VIVAnews - Proses referendum di Skotlandia telah dimulai. Lebih dari empat juta warga Skotlandia akan menentukan nasib mereka. Apakah ingin tetap bersatu dengan Inggris atau memisahkan diri menjadi negara merdeka setelah bersama Inggris selama 307 tahun.
WhatsApp Punya Fitur Menemukan Pesan dengan Cepat

Stasiun berita Sky News edisi hari ini memperkirakan kemungkinan yang terjadi jika sebagian besar warga Skotlandia memutuskan untuk berpisah dari Inggris. Jika hasil penghitungan pada hari Jumat memutus Skotlandia menjadi negara merdeka, maka tim dari dari kamp yang mendukung dan menolak Skotlandia merdeka akan terlibat dalam sebuah negosiasi selama 18 bulan lamanya.
Tim Cook Puts Investment to Build Apple Developer Academy in Indonesia

Harian Washington Post melaporkan dalam negosiasi itu akan dibahas mengenai beragam isu, antara lain bagaimana kedua negara akan memisahkan institusi mereka, khususnya setelah pada 24 Maret 2016 Skotlandia mengumumkan secara resmi hari kemerdekaannya. Beberapa isu yang dibahas antara lain, mengenai penggunaan mata uang Pounsdsterling, pemisahan militer dan pengaruh referendum bagi 64 juta warga Inggris.
Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

Menteri Pertama Skotlandia dan pemimpin Partai Nasional, Alex Salmond, telah mengindikasikan memilih wakilnya, Nicola Sturgeon, untuk memimpin negosiasi tersebut. Namun, belum diketahui siapa yang diutus Perdana Menteri Cameron untuk mengikuti negosiasi tersebut. 

Dalam negosiasi tersebut, tim akan membentuk sebuah konstitusi baru bagi Skotlandia dan membubarkan UU Negara Kesatuan tahun 1707. 

Jika memisahkan diri, warga Skotlandia, tetap dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum yang digelar di Inggris pada Mei 2015. Namun, perwakilan mereka di parlemen hanya dapat menjabat selama 10 bulan. 

Salmond memang menginginkan agar Skotlandia tetap menggunakan mata uang Poundsterling. Namun, tiga partai utama di Inggris--Konservatif, Buruh dan Demokrat Liberal--menolak penggunaan mata uang tersebut di Skotlandia. Namun, hasil akhirnya belum diputuskan. 

Terkait masalah perbatasan, Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, telah memperingatkan dia tidak akan mengizinkan Skotlandia digunakan sebagai jalur belakang bagi para imigran agar bisa masuk ke Inggris. Sehingga, kemungkinan akan ada pemantauan paspor yang ketat di perbatasan kedua negara. 

Jadi, apakah warga Skotlandia memerlukan paspor untuk masuk ke Inggris? Itu semua tergantung kepada keputusan apakah mereka berniat untuk bergabung dengan organisasi Uni Eropa. Namun, bagi mereka yang telah terlanjur memiliki paspor Inggris, masih tetap dapat digunakan hingga masa berlakunya habis. 

Bagi warga Inggris yang telah menetap di Skotlandia, secara otomatis akan dianggap sebagai warga Skotlandia.

Untuk bisa menjadi anggota UE, Skotlandia harus bernegosiasi sendiri agar bisa diterima dalam UE dan Organisasi Atlantik Utara (NATO). Warga Skotlandia lalu harus menentukan apakah mereka ingin menggunakan mata uang Euro. 

Namun, apabila Skotlandia berupaya untuk menjadi anggota NATO, mereka sepertinya akan berusaha bergabung di dalam UE. Hal itu akan berpengaruh dalam perekonomian Skotlandia. 

Isu lainnya, terkait NATO, yakni apakah Skotlandia akan memiliki pasukan sendiri. Sebab, mereka memiliki minyak di Laut Utara dan industri perikanan yang perlu dilindungi. Itu semua, tergantung kepada kepraktisan dan keuangan yang dimiliki negara tersebut.

Jika memilih untuk merdeka, maka Skotlandia juga akan menanggung biaya tunjangan dan pajak. Dalam buku putih mereka, tertulis jika mereka merdeka, maka Parlemen Skotlandia memastikan pajak pribadi dan kredit akan meningkat sesuai dengan tingkat inflasi. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya