Jajak Pendapat, 51 Persen Tolak Skotlandia Merdeka

Pawai kubu pendukung Kemerdekaan Skotlandia di Edinburgh
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien
- Pelaksanaan referendum yang memicu perdebatan di antara 5,3 juta warga Skotlandia telah digelar sejak Kamis 18 September 2014 pagi. Masa depan apakah Skotlandia tetap bergabung dengan Kerajaan Inggris atau merdeka akan ditentukan melalui hasil referendum yang bakal diumumkan, Jumat 19 September 2014.

Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam

Sebanyak tujuh jajak pendapat terakhir yang dikutip
Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92
Reuters , Kamis malam, memperlihatkan antara 51-53 persen suara menolak Skotlandia merdeka dari Inggris. Hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan tidak banyak perubahan dibanding beberapa jajak pendapat yang dilakukan sebelumnya.


Sekalipun jajak pendapat tidak memperlihatkan keunggulan, tapi suasana di beberapa kota seperti Edinburgh dan Glasgow terlihat ramai dengan pawai kubu pendukung kemerdekaan. Warga mulai dari kawasan pegunungan hingga kota Glasgow, hampir seluruhnya terbagi secara seimbang antara yang mendukung dan menolak.


Kubu pendukung kemerdekaan berpendapat bahwa nasib Skotlandia harus berada di tangan bangsa Skotlandia. Dan Skotlandia harus dapat memilih para pemimpin mereka serta membuat keputusan daripada hanya berada di bawah perintah London.


Sementara itu, yang menolak menilai Skotlandia lebih sejahtera dan aman sebagai bagian dari Kerajaan Inggris. Juga hubungan yang telah terjadi selama 307 tahun sudah terlalu erat untuk diakhiri.


"Saya pikir itu konsep yang hebat (merdeka), tapi dengan pengalaman bekerja di sektor keuangan, saya dapat melihat kesulitan yang bakal terjadi," kata Eddie, seorang warga yang memberikan suara menolak.


Kemungkinan untuk lepas dari Inggris, negara ekonomi keenam terbesar di dunia serta anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah membuat warga serta para sekutu Inggris membahas apa yang akan terjadi apabila Skotlandia lepas dari Inggris.


Banyak praktisi keuangan Inggris telah memperingatkan kemungkinan terjadinya gejolak pasar. Politisi, perbankan dan pengusaha juga memperingatkan potensi terjadinya masa sulit ekonomi, dengan hilangnya lapangan kerja dan investasi.


Masalah pertahanan juga menjadi pertanyaan besar, dengan keberadaan pangkalan kapal selam pengangkut senjata nuklir Inggris di Skotlandia. Dampak langsung yang akan terjadi adalah situasi politik di Inggris.


Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dipastikan bakal mendapat tekanan besar untuk mundur jika Skotlandia merdeka, sementara hasil sebaliknya bakal memperkuat posisi partai pendukungnya di parlemen.


Apabila Skotlandia merdeka, maka pembicaraan hingga 18 bulan akan dilakukan Inggris dan Skotlandia terkait minyak bumi di Laut Utara, serta apa yang akan dilakukan Skotlandia terkait keanggotaan di Uni Eropa.


Demi meyakinkan warga Skotlandia untuk menolak kemerdekaan, para pemimpin Inggris telah menjanjikan perubahan struktur pemerintahan Inggris dan memberikan kekuasaan lebih besar bagi Skotlandia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya