Suara "Tidak" Unggul di Dua Daerah Lokal Skotlandia

Pendukung Skotlandia merdeka bernyanyi di depan gedung parlemen
Sumber :
  • REUTERS/Russell Cheyne
VIVAnews - Lebih dari empat juta warga Skotlandia telah menggunakan hak suara mereka dalam referendum pada Kamis pagi kemarin untuk menentukan apakah mereka ingin merdeka atau tetap bersatu dengan Inggris. Saat ini, proses penghitungan suara sudah mulai dilakukan. 
Kondisi Terkini Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Usai Disiram Air Keras OTK

BBC edisi Jumat, 19 September 2014 melansir sudah ada dua daerah lokal yang diketahui hasilnya, yaitu Clackmannanshire dan Pulau Orkney. Dari kedua daerah lokal itu, suara "tidak" lebih unggul. 
Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya

Sebanyak 53,80 persen warga Clackmannanshire menolak Skotlandia merdeka. Sebanyak 67,20 persen warga Pulau Orkney juga menyatakan demikian. Skotlandia masih menanti hasil penghitungan di 30 daerah lokal lainnya. 
Sosok Jenderal Kopassus di Balik Operasi 20 Menit Rebut Homeyo dari Tangan OPM

Hasil akhir diprediksi keluar pada hari ini pukul 06.30 waktu setempat atau Jumat malam waktu Indonesia. Proses penghitungan langsung digelar usai 2.608 TPS ditutup. 

Petugas komisi pemilihan lalu mulai mendistribusikan kotak suara ke pusat masing-masing 32 daerah lokal untuk dihitung. Selain suara melalui TPS, mereka juga akan menghitung surat suara yang dikirim melalui pos yakni sebanyak 789.024 kertas. Ini merupakan volume suara registrasi terbesar melalui pos yang pernah dilakukan di Skotlandia.

Para pendukung kemerdekaan telah berkumpul di lapangan George, di pusat kota Glasgow sambil menanti hasil akhir. Pada Kamis pagi kemarin, Menteri Pertama Skotlandia, Alex Salmond, terlihat menggunakan hak suaranya di Rithcie Hall di Strichen, Aberdeenshire. 

Dalam akun Twitternya, Salmond mengaku bahagia dengan tingginya tingkat partisipasi referendum. "Ini merupakan hari yang luar biasa. Masa depan Skotlandia benar-benar ada di tangan Skotlandia," tulis Salmond. 

Sementara itu, pendukung Skotlandia untuk tetap bersatu dengan Inggris, Alistair Darling, disambut oleh berbagai respons dari publik ketika dia tiba di Gereja Hill Theatre di Edinburgh untuk menggunakan hak suaranya. 

Menurut ahli penghitungan suara, pengajar dari Universitas Strathclyde, John Curtice, hasil di daerah Clackmannanshire, dapat mencerminkan kekecewaan bagi para pendukung suara "ya" atau mendukung kemerdekaan Skotlandia. Curtice beranggapan, Clackmannanshire dapat melakukan hal yang lebih baik. 

Sebelumnya, organisasi YouGov melakukan survei yang dipublikasikan tidak lama setelah pemungutan suara ditutup. Menurut hasil survei, suara "tidak" lebih unggul dengan meraih 54 persen suara. Sementara itu, pendukung kemerdekaan berjumlah 46 persen. 

Survei itu dilakukan terhadap 1.828 orang, usai mereka menggunakan hak suaranya. Selain melalui TPS, YouGov juga melakukan hasil hitung cepat terhadap 800 warga yang menggunakan hak suara melalui pos. 

Dari survei YouGov terdapat sedikit pergeseran dari suara "ya" ke "tidak". Mereka juga menangkap warga Skotlandia yang turut berpartispasi dalam referendum, lebih banyak yang menolak merdeka dari Inggris. 

Menanggapi hasil survei YouGov, anggota parlemen dari Partai Nasional Skotlandia, Humza Yousaf, mengatakan survei yang dilakukan YouGov tidak bisa dianggap mencerminkan keinginan publik. 

"Kami baru menghitung dua TPS dan itu bukan hasil hitung cepat. Dan itu tidak bisa dianggap hasil akhir terhadap tingginya jumlah warga di semua daerah yang ingin menggunakan hak suaranya," ungkap Yousaf. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri bayangan dari Partai Buruh, Douglas Alexander, mengatakan kisah yang membetot perhatian publik saat referendum tadi pagi yakni tingginya tingkat partisipasi publik. 

"Kami seharusnya merasakan kebanggaan yang luar biasa dan karena tingginya partisipasi publik di luar prediksi dan tidak pernah terjadi sebelumnya," ungkap Alexander. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya