Kongres AS Dukung Rencana Obama Lawan ISIS

Presiden Amerika Serikat Barack Obama
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Isu-isu Krusial KTT Organisasi Kerja Sama Islam
- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memuji dukungan Kongres atas rencananya memerangi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang akan menghabiskan dana USD 500 juta.

Investor China dan Timur Tengah Kuasai Properti Mewah London

Pada pernyataannya yang dikutip
Pengunjung Kuwait Fair Menyukai Kopi Luwak Indonesia
BBC , Kamis, 18 September, Obama mengatakan keputusan Kongres memperlihatkan pada dunia bahwa AS satu suara dalam menghadapi ancaman ISIS.


Program militer yang direncanakan Obama meliputi bantuan pelatihan dan persenjataan bagi pemberontak moderat Suriah.

"Kita dapat bergabung dengan sekutu dan mitra untuk menghancurkan ISIS tanpa tentara AS terlibat perang lainnya di Timur Tengah," ucapnya.


Hingga Kamis, AS tercatat telah melakukan 174 kali serangan udara ke basis militan ISIS di Irak, sejak pertengahan Agustus. Serangan udara juga akan diperluas ke Suriah, namun Obama berjanji tidak akan menurunkan operasi pasukan darat di Irak atau Suriah.


Dukungan penuh Kongres AS didapat setelah Senat meloloskan rancangan program Obama senilai US$500 juta, sekalipun disertai sejumlah catatan dari anggota Demokrat dan Republik. Sehari sebelumnya, parlemen AS juga telah menyatakan dukungan.


"Walau saya khawatir tentang kemampuan koalisi mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk mengalahkan ISIS di Suriah. Saya mendukung proposal presiden untuk memulai program," kata pemimpin Senat dari Republik, Mitch McConnell, yang kerap berbeda pendapat dengan Obama.


Mayoritas anggota Senat dari Republik mendukung, sementara dari Republik suara terbelah dengan 114 mendukung serta 85 menolak. Obama harus menghadapi hambatan dalam menjalankan program dari partai pendukungnya.


Kubu Demokrat yang keberatan dengan program Obama, meragukan apakah pemberontak Suriah yang sebelumnya melakukan perlawanan terhadap pemerintah Suriah, akan dapat beralih membantu AS untuk berperang melawan ISIS.


Undang-undang yang mengatur program bantuan bagi pemberontak moderat Suriah itu dibatasi masa berlakunya hingga 11 Desember, dan memungkinkan Pentagon untuk meminta anggaran tambahan jika dibutuhkan.


Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan militer AS telah memberikan rencana terperinci untuk serangan udara di Suriah, pada Obama dan tinggal menunggu persetujuannya. "Presiden belum memberikan persetujuan akhir," kata Hagel.


Pemerintah AS mengatakan presiden memiliki otoritas untuk memerintahkan serangan udara di Suriah. Namun membutuhkan persetujuan Kongres untuk program pelatihan dan bantuan persenjataan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya