- REUTERS/Jacky Chen
VIVAnews - Kapal perang Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan tembakan peringatan, Jumat, 19 September, setelah sebuah kapal patroli Korea Utara (Korut) melanggar batas perairan yang masih menjadi sengketa.
Kantor berita Reuters dalam laporannya, Jumat, menyebut keterangan Pejabat Kementerian Pertahanan Korsel bahwa kapal Korut menyusup ke perairan yang dikuasai Korsel dekat pulau Baengnyeong, namun berbalik arah enam menit setelah tanda peringatan ditembakkan.
Perairan di sebelah barat Semenanjung Peninsula merupakan kawasan perbatasan yang paling rawan. Empat tahun silam, Korut menembakan rudal ke sebuah pulau yang dikuasai Korsel dan menewaskan empat jiwa.
Pada 2013, kedua negara yang terpisah sejak perang pada 1950-53 saling menembakan ratusan artileri ke arah wilayah perairan masing-masing. Insiden terbaru memicu keraguan atas kemungkinan adanya dialog yang positif.
Presiden Korsel Park Geun-hye dalam sebuah wawancara, pekan ini, mengatakan membuka kesempatan bagi Korut untuk melakukan pembicaraan di tengah pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB. Park menegaskan bahwa Korsel tidak hanya berpangku tangan, tapi berinisiatif dalam usaha menyatukan kembali Korea.
Juru bicara militer Korsel, awal pekan ini, mengatakan telah menemukan serpihan sebuah kapal tanpa awak yang diyakini merupakan milik Korut di perairan pulau Baengnyeong. Diduga Korut tengah menguji peralatan perang barunya. (ms)