Inggris Akhiri Operasi Militer di Irak

VIVAnews - Britania Raya (Inggris) menyerahkan kendali kota Basrah secara resmi kepada Irak, Kamis 30 April 2009. Penyerahan kekuasaan ini menandai akhir operasi militer Inggris di Irak, yang telah berlangsung selama enam tahun.

Laman stasiun televisi CNN memberitakan bahwa pemerintah Inggris akan menarik 4.000 tentaranya dari Basrah secara bertahap sebelum tenggat waktu 31 Juli. Sekitar 400 tentara akan tetap tinggal di Basrah untuk melatih angkatan darat dan angkatan laut Irak.

Kamis 30 April 2009, militer Inggris mengadakan seremoni untuk mengenang 179 prajurit yang tewas selama bertugas di Irak . Upacara diadakan di Tugu Peringatan Basrah, di luar markas tentara Inggris di Basrah.

"Pengorbanan mereka tidak boleh dilupakan dan perubahan di Irak selama enam tahun terakhir menunjukkan pengorbanan mereka tidak sia-sia," ujar menteri pertahanan Inggris John Hutton.

Sementara itu, perdana menteri Irak Nuri al-Maliki menemui perdana menteri Inggris Gordon Brown di Inggris. Dua pemimpin itu bertemu untuk membicarakan kemungkinan investasi di Irak.

"Setelah misi militer selesai, kami akan bekerja sama di bidang politik, ekonomi, bisnis, dan ilmu pengetahuan sehingga Irak dapat maju," ujar al-Maliki.

Di London, al-Maliki juga akan menghadiri konferensi "Investasi Irak' yang diadakan Departemen Pembangunan Internasional Inggris. Sekitar 250 perusahaan terbesar dunia akan hadir dalam acara itu.

"Konferensi ini merupakan pertanda bahwa Irak sudah terbuka untuk usaha," kata Brown.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024