Sumber :
- Reuters
VIVAnews
- Para ilmuwan China sedang berpacu menyelesaikan rencana pembangunan akselerator partikel raksasa, yang setelah dibuat akan membuat semua akselerator lain yang ada di bumi menjadi tidak berarti. Menjadikan China sebagai pemimpin dalam eksperimen fisika partikel.
Fasilitas penghancur partikel yang akan dibangun di bawah tanah kota Beijing, dirancang setidaknya dua kali lipat ukuran akselerator terbesar saat ini yang ada di perbatasan Swiss dan Prancis dekat kota Jenewa, Large Hadron Collider (CERN).
Fasilitas penghancur partikel yang akan dibangun di bawah tanah kota Beijing, dirancang setidaknya dua kali lipat ukuran akselerator terbesar saat ini yang ada di perbatasan Swiss dan Prancis dekat kota Jenewa, Large Hadron Collider (CERN).
Baca Juga :
Mereka-reka Bentuk Manusia di Masa Depan
Kompleks akselerator partikel yang akan dibangun China memiliki ukuran keliling 80 Km, atau setara lingkar pulau Manhattan di Amerika Serikat (AS). Akselerator itu akan diberi nama Circular Electron Positron Collider (CEPC).
China berharap CEPC akan bersinar menjadi sebuah simbol kebangkitan negara itu sebagai kekuatan adidaya dalam hal penelitian ilmiah. "Mesin ini adalah oleh dan untuk dunia," jelas Profesor Gao Jie, salah satu pemimpin proyek pembangunan CEPC dari Institut Fisika Energi di Beijing, yang dikutip dari situs freenewspos.
CEPC dirancang untuk menghancurkan elektron, kemudian proton yang lebih masif, dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Proses itu diharap akan menciptakan kondisi energi luar biasa dalam akselerator, meniru kondisi yang terjadi setelah Bing Bang.
Para fisikawan bertujuan mengeksplorasi asal-usul materi, energi dan ruang-waktu. CEPC diyakini akan mampu mencapai tingkat energi yang jauh lebih besar dari CERN, dan membantu fisikawan menemukan partikel baru selain yang sudah dipetakan dalam model standar model fisika partikel.
Gerard 't Hooft, pemenang Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1999, mengatakan CEPC akan membawa ratusan, bahkan ribuan ilmuan kelas atas dari berbagai spesialisasi berbeda, dari fisika murni hingga fisika eksperimental dan rekayasa dari seluruh dunia untuk datang ke China.
Profesor Hooft adalah fisikawan dari Universitas Utrecht di Belanda, yang selama ini telah menjadi figur utama dalam pengembangan model standar fisika partikel. Teorinya tentang blok bangunan fundamental dan kekuatan alam telah diuji selama setengah abad terakhir pada berbagai akselerator partikel di AS dan Eropa.
Sementara Profesor Arkani-Hamed dari Institut Princeton, mengatakan banyak perusahaan teknologi baru, serta ilmuan dan desainer berorientasi masa depan akan lahir dari dalam kompleks CEPC.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kompleks akselerator partikel yang akan dibangun China memiliki ukuran keliling 80 Km, atau setara lingkar pulau Manhattan di Amerika Serikat (AS). Akselerator itu akan diberi nama Circular Electron Positron Collider (CEPC).