Menteri Salmond Tuduh Cameron Tipu Warga Skotlandia

Menteri Pertama Skotlandia Alex Salmond
Sumber :
  • REUTERS/Russell Cheyne
VIVAnews - Menteri Pertama Skotlandia, Alex Salmond, menuding tiga pemimpin partai terbesar di Inggris yakni Konservatif, Buruh, dan Demokrat Liberal ingkar janji untuk segera memberi kekuasaan bagi Skotlandia. Janji itu diungkap ketiga pemimpin partai tersebut, sebagai imbalan bila warga Skotlandia memilih untuk tetap bersama Inggris. 
Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim

Diberitakan BBC edisi Minggu, 21 September 2014, Salmond mengatakan di kediamannya di Strichen, Aberdeenshire. Menurut pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) itu, tenggat waktu untuk memberikan kekuasaan lebih bagi Skotlandia telah dilanggar untuk mosi parlemen. 
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

"Dalam 24 jam pertama setelah referendum, mereka telah melanggar komitmen itu. Saya merasa menyesal kepada mereka yang memilih tetap bersama Inggris, karena mereka diperdayai oleh Perdana Menteri," ujar Salmond. 
Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali

Kini, imbuh Salmond, kekuasaan lebih itu ditentukan oleh Inggris dan bukan Skotlandia. Dia berpendapat, ketiga pemimpin partai itu sengaja mengumbar janji mengenai kekuasaan baru supaya dapat memenangkan dukungan dari warga Skotlandia. Tujuannya, agar warga Skotlandia tetap memilih berada bersama Inggris.

Oleh sebab itu, dia menduga, warga yang memilih "tidak" kini sedang kesal karena merasa ditipu oleh janji itu. 

"Saya sebenarnya tidak begitu terkejut bila mereka mengingkari komitmen itu. Saya hanya kaget betapa cepatnya mereka melanggar itu. Mereka tampaknya benar-benar tidak tahu malu dalam hal ini," kata Salmond. 

Pria yang pada Jumat kemarin menyatakan mundur sebagai Menteri Pertama dan pemimpin SNP mengatakan, ada satu atau dua hal yang akan dia ubah dalam kampanye "Ya". Itu semua akan dia ungkap dalam bukunya yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat. 

Cameron bantah

Menanggapi tuduhan Salmond, kantor Perdana Menteri David Cameron, membantah dengan tegas tuduhan itu. Perwakilan Downing Street menyebut, sejak awal, tiga partai terbesar di Inggris telah berkomitmen secara jelas untuk memberi kekuasaan lebih dalam hal otonomi bagi Skotlandia dan pemerintah telah membuat jadwal yang jelas. 

Selain itu, Cameron juga berjanji akan membantu Skotlandia dalam hal pendanaan, pajak dan pengeluaran di masa depan. 

Komentar serupa juga disampaikan oleh mantan Perdana Menteri Gordon Brown. Kepada program BBC Andrew Marr, Gordon menegaskan kesepakatan yang dicapai oleh ketiga partai utama itu bukan sesuatu yang bisa dinegosiasikan. 

"Itu merupakan sebuah janji dan harus ditepati. Siapa pun yang melanggar janji itu maka harus membayar harga yang mahal pada beberapa tahun yang akan datang," kata Gordon. 

Dalam referendum yang digelar pada 18 September kemarin, sebagian besar warga Skotlandia menolak berpisah dari Inggris. Hasil penghitungan akhir yang masuk dari 32 daerah lokal menunjukkan pemilih yang ingin tetap merdeka dari Inggris berjumlah 1.617.989 orang. Sedangkan, mereka yang ingin tetap bertahan mencapai 2.001.926. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya