Kenya Peringati Satu Tahun Serangan Teror Mal Westgate

Korban selamat dan keluarga korban serangan teror Mall Westgate
Sumber :
  • REUTERS/Noor Khamis
VIVAnews - Ribuan warga Kenya pada hari ini berkumpul di Ibukota Nairobi untuk memperingati satu tahun serangan teror di pusat perbelanjaan Westgate. Serangan yang didalangi kelompok teroris asal Somalia, Al-Shabaab itu telah menewaskan 67 orang. 
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23

Stasiun berita Channel News Asia edisi Minggu, 21 September 2014 melansir beberapa pernyataan korban selamat dan keluarga korban yang masih mengingat dengan baik peristiwa mengerikan tersebut.
Kembali Beroperasi, Pabrik Roti di Gaza Diserbu Ratusan Warga Palestina hingga Antre Berjam-jam

Salah seorang korban selamat, seorang presenter radio, Shamim Allu, hingga saat ini masih berjalan tertatih-tatih dan menggunakan kruk. Meski demikian, dia bersyukur masih bisa selamat dari serangan teror itu. 
Terpopuler: Pelat Nomor TNI Fortuner yang Viral, Skema Kredit Honda Stylo 160

"Saya ditembak begitu banyak, hingga mati rasa," ujar Allu mengenang. 

Sementara korban selamat lain, Kalpesh Solanki, saat itu tengah berada di mal Westgate untuk bertemu seorang teman. Solanki mengingat, dia dan temannya sedang duduk di sebuah kedai kopi di lantai tiga. Tiba-tiba kelompok teroris itu masuk dari lantai bawah dan menembakkan peluru secara membabi buta. 

Solanki tertembak di bagian kepala, namun dia berhasil selamat.  "Kini, saya telah belajar bagaimana hidup secara positif," kata dia. 

Sayang putra Amul Shah, tidak seberuntung Solanki dan Allu. Amul berkisah, putranya yang berusia 38 tahun kembali ke pusat perbelanjaan itu mencari anak-anak yang tengah menjadi peserta kompetisi memasak. Kompetisi itu dilakukan di bagian atas mal. 

"Dia membantu beberapa anak kabur dari lokasi. Sayangnya, dia tidak berhasil menyelamatkan dirinya sendiri. Sikapnya begitu tulus," ujar Amul. 

Beberapa anggota keluarga dan korban selamat kemudian meletakkan karangan bunga di sebuah taman di hutan. Di sana telah ditanam 67 bibit pohon sejak tahun lalu. Pemerintah juga telah membuat plakat berisi seluruh nama korban tewas. 

Acara peringatan akan ditutup dengan konser disertai lilin di Museum Nasional. Di lokasi itu pula, telah digelar sebuah pameran yang sudah dibuka sejak pekan ini. 

Diminta bersatu

Harian nasional Kenya, The Sunday Nation, pada hari ini menulis keempat pelaku teror ikut tewas dalam serangan itu. Jenazah mereka ikut terbakar dan tertimpa reruntuhan bangunan mal. 

Selain itu, empat warga Somalia lainnya yang dianggap terkait serangan tersebut, telah ditahan dan dikenai dakwaan terorisme.

Sebagian area pusat perbelanjaan itu runtuh, karena sempat terjadi ledakan di area parkir mobil. 

Keempat pelaku yaitu Hassan Mohamed Dhuhulow, warga Norwegia yang berasal dari Somalia, Mohamed Abdi Nur Said, Ahmed Hassan Abukar dan Yahye Osman Ahmed. Ketiganya berasal dari Somalia. Mereka diduga berusia antara 19 tahun dan 23 tahun. 

The Sunday Nation menulis, serangan itu terinspirasi kejadian serupa di Mumbai tahun 2008 silam.  Aksi baku tembak pun berlangsung di dalam mal selama empat hari. Menurut perwakilan Al Shabaab, mereka menyerang Kenya sebagai bentuk balasan karena menempatkan pasukan mereka di Somalia. 

Sementara Kepala Palang Merah Kenya, Abbas Gullet, mengingatkan peristiwa ini bisa menjadi pemersatu warga Kenya. 

"Ketika menghadapi kesulitan semacam ini, satu-satunya yang bisa kita lakukan yakni berdiri bersama," kata dia. 

Dia menambahkan kendati pasukan keamanan Kenya sempat dikritik karena dianggap tidak mampu melawan anggota teroris dan sempat mencuri barang-barang toko, namun mereka tetap bersedia mengorbankan nyawa bagi warga Kenya.

Dalam peringatan itu, keamanan di Ibukota Nairobi diperketat. Menurut Kepala Polisi David Kimaiyo, mereka telah menyiapkan semuanya. 

"Kami mengerahkan unit khusus di lapangan dan telah mengintensifikan petugas patroli selama momen peringatan ini," kata Kimaiyo dan dikutip BBC. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya