KBRI Baghdad: Irak Sulit Klarifikasi WNI Tewas Akibat Bom

Militan ISIS
Sumber :
  • Youtube
VIVAnews - Minister Counsellor KBRI Baghdad, Irak, Des Alwi, mengatakan Pemerintah Irak kesulitan mengklarifikasi mengenai dua warga Indonesia yang tewas akibat turut menjadi pengebom bunuh diri setelah bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Sehingga, selama ini, mereka hanya mengandalkan informasi terbuka yang berasal dari media. 
Vladimir Putin Becomes Russia's Longest-serving President After Winning Election

Demikian ungkap Des Alwi yang dihubungi VIVAnews pada Minggu malam, 21 September 2014 melalui telepon. Dia menambahkan, belum memiliki data untuk menyebut identitas kedua WNI itu. 
Ada Demo, Arus Lalu Lintas Menuju Depan DPR Dialihkan Hingga Pukul 18.00 WIB

"Pihak Irak mengatakan ada kemungkinan identitas yang dimiliki oleh pengebom bunuh diri palsu, sehingga tidak bisa dipastikan apakah itu betul WNI atau bukan," kata dia. 
Pingin Segera Tarung di MK, PKB Harap KPU Umumkan Pemenang Pilpres Malam Ini

Kendati begitu, KBRI Badghdad bukan berarti mengabaikan data yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Sutarman mengenai dua WNI yang disebut tewas di Irak. 

"Artinya, ada lembaga atau individu yang memiliki informasi lebih lengkap ketimbang indidivu yang mengandalkan informasi terbuka. Untuk sementara, data yang bisa dipegang ya data dari Polri," kata dia. 

Dalam kesempatan itu, dia menyebut jumlah WNI di Irak mencapai 900 orang dan dipastikan tidak ada lagi yang berada di wilayah yang dikuasai oleh anggota ISIS. Entah itu di kota Mosul atau Provinsi Anbar.

"Kami sudah meminta mereka agar tidak lagi berada di wilayah konflik," ujar Des Alwi.

Sementara, untuk mencegah agar WNI tidak menjejakkan kaki ke Irak demi menghindari konflik, Duta Besar RI Safzen Nurdin telah meminta Kementerian Luar Negeri Irak agar lebih membatasi visa bagi WNI. 

"Dubes RI telah meminta agar mengeluarkan visa bagi warga yang hanya benar-benar memiliki kepentingan bisnis atau sesuatu yang sifatnya darurat. Ada semacam imbauan lah kepada Pemerintah Irak," ucap Des Alwi.

Sementara pemberian visa kepada warga Irak, lanjut Des Alwi, tetap selektif. 

"Jika, warga Irak yang ingin ke Indonesia mengaku sebagai pengusaha maka kami akan memeriksa siapa mitranya di Tanah Air. Jadi, tidak ada sesuatu yang berjalan di luar ketentuan," kata dia.

Kapolri Jenderal Sutarman di Istana Negara pada pertengahan September lalu mengatakan, empat WNI yang telah tergabung dalam ISIS tewas dalam pertempuran di Irak dan Suriah. Di antara empat orang itu, dua warga Indonesia tewas karena melakukan aksi bom bunuh diri. 

"10 WNI yang semula berada di sana sudah kembali dan kita sudah ikuti kegiatannya," kata Sutarman. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya