Cegah Warga Kurdi Perangi ISIS, Turki Tutup Perbatasan

Pengungsi Kurdi asal Suriah yang mengungsi ke Turki
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVAnews - Pemerintah Turki akhirnya memutuskan untuk menutup sebagian perbatasannya yang berdekatan dengan Suriah. Ini merupakan buntut dari kericuhan yang terjadi pada Minggu kemarin, antara pasukan keamanan Turki dengan para pengungsi Kurdi dari Suriah. 
Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres

Diberitakan BBC edisi Senin 22 September 2014, upaya ini dilakukan untuk mencegah para pejuang Kurdi memasuki Suriah untuk melawan kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Sebagian besar pengungsi berasal dari kota Kobane. Di sana pula, dikhawatirkan aksi pembantaian akan dilakukan oleh anggota militan ISIS. 
Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Menurut stasiun berita Al Jazeera, ini merupakan hari keempat area Kobane diserang ISIS. Seorang komandan Kurdi, mengatakan ISIS hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari area Kobane. 
Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Menurut seorang politisi Kurdi pro Turki, HDP, Ibrahim Binici, mengatakan kepada Reuters, ISIS telah memenggal orang-orang, ketika menyisir wilayah desa ke desa. 

"Ini lebih kejam dari operasi genosida," tegas Binici. 

Salah seorang pengungsi yang semula berdemonstrasi di tempat pengungsi, Mehment Eminakma, mengatakan mereka harus mendukung saudara-saudaranya yang sedang diserang ISIS. Sedangkan niat itu, tambah Eminakma, malah dicegah oleh pasukan keamanan Turki. 

Menurut Eminakma, pejuang ISIS telah menangkap puluhan warga desa di sepanjang perbatasan Suriah. ISIS mengancam penduduk di area Kobane akan dibunuh mereka.

Seruan untuk melawan ISIS turut disampaikan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK). 

"Mendukung perlawanan ini tidak hanya sekedar kehormatan bagi warga Kurdi, tetapi bagi semua penduduk di kawasan Timur Tengah. Hanya dengan memberikan dukungan saja tidak cukup. ISIS harus tenggelam bersama darah orang-orang yang mereka bunuh. Pemuda Kurdi dari utara harus segera bergerak menuju ke Kobane," ungkap perwakilan PKK dalam sebuah pernyataan. 

Sebelumnya, pada Jumat lalu, Turki membuka perbatasannya kepada warga Suriah yang kabur dari kota Kobane, atau dikenal juga dengan istilah Ayn al-Arab. Saat ini tercatat, Turki telah menampung lebih dari 847 ribu pengungsi sejak terjadi pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad tiga tahun lalu.

Sementara itu, jumlah pengungsi Kurdi yang menyeberang ke Suriah sejak Jumat lalu mencapai 70 ribu orang. Beberapa di antara mereka, ditampung di sejumlah sekolah. 

Kerusuhan itu bermula, setelah pasukan solidaritas yang dimotori pengungsi warga Kurdi. Mereka bersikeras untuk kembali ke Suriah untuk melawan kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu. 

Karena dicegah oleh petugas keamanan Turki, muncul unjuk rasa di sekitar kamp pengungsi. Beberapa demonstran dilaporkan melemparkan batu ke arah petugas kemanan. Namun, hingga saat ini belum diketahui adanya korban luka. 

Menurut badan PBB untuk menanggulangi pengungsi, UNHCR, Turki telah membantu dengan semua kemampuan mereka untuk menampung para pengungsi.

Namun, menurut perwakilan UNHCR di Turki, Carol Batchelor, Ankata tidak bisa secara terus menerus menutup wilayah perbatasan. Sebab, bantuan kemanusiaan akan sulit didistribusikan jika perbatasan ditutup. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya