VIVAnews - Dua orang tewas dan lainnya terluka akibat sedikitnya tiga ledakan bom di Xinjiang, China, Minggu, 21 September. Belum diketahui pelaku dan motif ledakan. Ketatnya keamanan mempersulit jurnalis asing mendatangi lokasi kejadian.
NamunSatu ledakan terjadi pada sebuah toko di Luntai, sebelah utara gurun Taklamakan, Xinjiang tengah. Sementara media pemerintah hanya menyebut dua ledakan lainnya terjadi di kota-kota sekitar.
Sebelumnya pemerintah menuding kekerasan sepanjang 2013 di Xinjiang, wilayah dengan mayoritas penduduk muslim Uighur, dilakukan oleh militan atau separatis Islam yang menuntut negara merdeka Turkestan Timur.
Kantor berita Xinhua menulis bahwa semua korban terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Sementara insiden tengah dalam penyelidikan. Pada tempat terpisah, Partai Komunis China di Xinjiang menghukum sejumlah polisi dan pejabat daerah.
Hukuman itu terkait dengan serangan militan di kota Kashgar, pada 28 Juli, serta pembunuhan imam masjid terbesar di Xinjiang dua hari kemudian. Pemerintah mengatakan 37 warga sipil tewas dan 59 militan ditembak oleh pasukan keamanan kota Shache.
Polisi juga menahan 215 orang yang terkait dengan serangan. Pemimpin Partai Komunis Shache diturunkan dari jabatan dan pejabat partai lainnya mendapat sanksi peringatan hingga pemecatan. (ita)