Diduga Korupsi, Gaji Politisi Jepang ini Dipotong

Politisi Jepang, Ryutaro Nonomura menangis terisak-isak
Sumber :
  • SYDNEY MORNING HERALD
VIVAnews - Politisi Jepang, Ryutaro Nonomura, yang sempat membuat heboh dunia dengan adegan menangisnya, terpaksa harus kembali gigit jari. Sebab, Badan Perwakilan Daerah Jepang, memotong uang tunjangan bagi politisi tersebut pada hari ini. 
Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Harian Straits Times, Senin 22 September 2014 melansir kebijakan itu sebagai imbas dari tudingan yang menyebut dia terlibat penyalahgunaan dana operasional kantor. Harian The Guardian melaporkan dana yang disalahgunakan oleh politisi berusia 47 tahun tersebut senilai 3 juta Yen atau Rp350 juta. 
Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Dana tersebut diduga dihabiskan untuk jalan-jalan ke tempat yang tidak ada kaitan dengan pekerjaannya. Sebagai contoh, dari 195 kali perjalanannya dalam satu tahun, Nonomura tercatat berkunjung ke sebuah pemandian air panas yang sama sebanyak 106 kali. Ketika ditanya kuitansi atau bukti perjalanan untuk dilampirkan dalam laporannya, dia tidak bisa memberikan.
Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri

Dia kemudian mencoba menjelaskan kepada publik mengenai tuduhan itu melalui jumpa pers. Namun, ketika ditanya oleh para jurnalis bagaimana dia menggunakan dana tersebut, tiba Nonomura malah menangis histeris. Kata-kata yang dia teriakkan pun tidak sesuai dengan pertanyaan media.

"Dan Anda pikir tidak penting siapa pun yang Anda pilih," ungkap Nonomura sambil berteriak dan berderai air mata. 

Tonton videonya di sini

Alhasil, aksi Nonomura itu malah menjadi bahan olok-olok di dunia maya. Publik pun tidak begitu terkesan dengan sikap yang ditampilkan politisi dari Prefektur Hyogo itu.

Minta Mundur

Sejak saat itu, Nonomura menolak untuk berbicara kepada media. Dia juga kemudian memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri sebagai anggota parlemen pada 11 Juli lalu. 

Pengunduran diri itu diterima oleh Sekretariat Badan Perwakilan Daerah Jepang, Eiji Kurita.

Namun, pengunduran diri itu dikritik Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga. 

"Saya pikir seharusnya dia bertanggung jawab untuk menjelaskan semua kasusnya sebelum mundur," ungkap Suga. 

Sementara, pada kenyataannya, Nonomura malah menghapus semua data perjalanannya tersebut di komputer pribadi. Ketika ditanya mengenai perjalanan itu, dia mengaku tidak ingat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya