Penerobos Gedung Putih Punya Ratusan Butir Peluru

Pengawal Presiden AS, Secret Service tengah berdiri di depan pagar Gedung Putih
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing
VIVAnews - Omar Gonzalez, pria yang menerobos Gedung Putih pada Jumat pekan lalu, dilaporkan memiliki 800 amunisi peluru yang tersimpan di mobilnya. Mobil Gonzalez diparkir dekat Gedung Putih. 
Ironis! Istri di Ngawi Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi Bungsu di Klinik

Stasiun berita Channel News Asia edisi Selasa, 23 September 2014 melansir ratusan peluru itu ditemukan di dalam kotak berisi tumpukan majalah. Informasi ini terkuak dari sidang dengar yang digelar pada Senin kemarin. 
Baku Tembak, TNI-Polri Berhasil Adang KKB yang Hendak Serang Polsek dan Koramil

Gonzalez turut menghadiri sidang perdana dengan mengenakan pakaian narapidana berwarna orange. Menurut Jaksa Penuntut, David Mudd, selain ratusan peluru, petugas polisi juga menemukan sebuah parang dan dua kapak. 
Kendaraan Niaga Berkepala Dua Bukan Sesuatu yang Mustahil

Namun, Mudd tidak menemukan senjata api di dalam mobil Gonzalez. Kendati begitu, dia menyebut Gonzalez adalah pria berbahaya, tidak memiliki rumah, uang dan patut dimasukkan ke dalam penumpang yang berbahaya untuk penerbangan. 

Sebelumnya, ujar Mudd, Gonzalez juga pernah ditahan pada Juli lalu di negara bagian Virginia, karena berhasil menghindar ketika ingin ditahan polisi dan memiliki senapan api jenis shotgun. Saat ditahan, Mudd menambahkan polisi turut menemukan berbagai senjata api di mobil Gonzalez, termasuk senapan rifle, sebuah peta yang dilipat di dalam Alkitab. Di dalam peta itu terdapat bangunan Gedung Putih dan kuil Masonic yang dilingkari. 

Sebelumnya, pada Agustus lalu, petugas keamanan Gedung Putih pernah menghentikan Gonzalez. Saat itu, kapak terlihat ada di bagian pinggangnya. Polisi kemudian menggeledah mobil Gonzalez, tetapi hanya menemukan dua anjing dan alat kemah. 

"Tindakan Gonzalez yang memasuki Gedung Putih dan membawa sejumlah amunisi, menyebabkan dia berbahaya bagi Presiden," kata Mudd. 

Sementara, pada Senin pagi kemarin, pengawal pribadi Presiden AS, Secret Service sudah meninjau kembali prosedur pengamanan di Gedung Putih. Menurut juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, Obama telah berulang kali diinformasikan mengenai insiden hari Jumat pekan lalu. 

"Keluaarganya tinggal di Gedung Putih, sehingga jelas dia turut khawatir dengan insiden yang terjadi Jumat malam pekan lalu," ungkap Earnest. 

Sementara di saat bersamaan, Presiden, lanjut Earnest, tetap yakin dan mempercayai prosedur keamanan yang diberlakukan oleh Secret Service. Saat penerobosan itu terjadi, Obama dan keluarga telah meninggalkan Gedung Putih untuk berlibur ke Camp David di Maryland. 

Kendati telah diterobos, Obama tetap berpikir apa yang dilakukan Secret Service tergolong hebat. 

"Saya bersyukur dengan semua pengorbanan yang mereka lakukan atas nama saya dan keluarga," kata Obama. 

Hakim John Facciola yang memimpin sidang Gonzalez mengatakan sidang akan dilanjutkan pada 1 Oktober mendatang. Seorang pengacara telah ditugaskan untuk mendampingi Gonzalez. Namun, kendati dia telah ditawari untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan, Gonzalez menolak. 

Jika terbukti menerobos Gedung Putih, maka mantan anggota pasukan AS di Irak itu terancam hukuman bui selama 10 tahun. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya