Kelompok Loyalis ISIS Ancam Penggal Warga Prancis

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius di forum PBB
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton
VIVAnews - Seorang warga Prancis, Herve Gourdel, diculik pada Minggu kemarin oleh kelompok militan yang menyatakan setiap terhadap Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Pria berusia 55 tahun itu diculik ketika dia sedang berlibur di daerah Tizi Ouzou, Aljazair. 
Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Kantor berita Reuters, Senin 22 September 2014 melansir informasi tersebut dari sebuah video yang beredar di dunia maya. Dalam video berjudul "A Message from Caliphate Soldiers in Algeria to the dog Hollande," terlihat Gourdel bersama dua anggota kelompok afiliasi Al-Qaeda, AQIM.
Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

Namun, pada tanggal 14 September lalu, AQIM membelot dari Al-Qaeda dan mengangkat sumpah setiap kepada kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. 
Viral Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi di Jaksel, Begini Kronologinya

Video itu dibuka dengan foto al-Baghdadi, kemudian disertai suara latar pidato dari juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani, yang menyerukan kepada seluruh anggota ISIS agar membunuh warga negara yang berkoalisi dengan Amerika Serikat untuk menyerang grup itu. 

"Kami, pasukan khalifah di Aljazair, sesuai dengan perintah pemimpin khalifah kami Abu Bakar al-Baghdadi memberikan Hollande, Presiden negara kriminal Prancis waktu 24 jam untuk menghentikan kekejamannya terhadap ISIS. Jika tidak maka nasib warganya akan kami bunuh," tegas perwakilan AQIM. 

Di dalam video anggota AQIM, mengenakan turban hitam dan membawa senjata jenis rifle.

Jika ingin menyelamatkan nyawa  Gourdel, lanjut perwakilan AQIM, Prancis secara resmi harus mengumumkan untuk mengakhiri kekejam terhadap ISIS.

Sementara Gourdel terlihat duduk di samping dua anggota AQIM. Dia mengaku tiba di Aljazair pada Sabtu 20 September 2014 dan diculik keesokan harinya.

"Saya berada di tangan Jund al-Khilifa, sebuah pasukan bersenjata Aljazair. Kelompok ini meminta saya untuk meminta Anda (Presiden Hollande) agar tidak ikut campur di Irak. Mereka menahan saya sebagai sandera dan meminta Anda Pak Presiden untuk melakukan berbagai cara agar bisa menyelamatkan saya dari situasi buruk ini. Terima kasih," ungkap Gourdel. 

Video asli

Sementara di New York, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius, membenarkan bahwa video itu asli. Kendati begitu, bukan berarti niat Prancis untuk berpartisipasi dalam koalisi AS akan kendur.

"Kami akan melakukan berbagai cara untuk membebaskan sandera," ungkap Fabius di markas PBB. 

Dia kembali menegaskan kelompok teroris tidak akan mengubah posisi Prancis. Sementara Hollande mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri Aljazair, Abdelmalek Sellal. Keduanya sepakat untuk bekerja sama di semua tingkatan untuk bisa membebaskan sandera. 

Menurut diplomat barat dan sumber intelijen, saat ini kurang dari 10 sandera yang masih ditahan oleh ISIS. Kelompok itu telah mengeksekusi dua jurnalis AS, Steven Sotloff dan James Foley dan satu warga Inggris, David Haines. ISIS juga mengancam akan membunuh warga Inggris lainnya, Alan Henning. 

Loksasi tempat penculikan Gourdel merupakan area pegunungan yang masih dikuasai oleh para pejuang. Saat ini terdapat beberapa aksi penculikan yang menyasar para pengusaha Aljazair untuk disiksa di area itu. Namun, sebagian besar sandera berhasil dibebaskan pasukan keamanan. 

Prancis mulai pada Senin kemarin telah meningkatkan keamanan di 30 Gedung Kedutaan Besar di negara-negara di Timur Tengah dan Afrika. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya