SBY: Perang Tidak Akan Selesaikan Konflik

Presiden SBY menerima cinderamata Topi Kehormatan di West Point
Sumber :
  • Akun resmi Twitter Presiden SBY
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato di hadapan ratusan taruna Akademi Militer Amerika Serikat terbesar dan tertua, West Point, bagian utara New York, Senin 22 September 2014. Dalam pidato yang berjudul Peran Militer dalam Perubahan Dunia, SBY menegaskan perang bukan solusi akhir untuk mengakhiri konflik. 
Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Menurut dia, perang justru menjadi upaya terakhir yang ditempuh jika semua langkah lain yang bersifat damai tidak ampuh menyelesaikan konflik. Dia pun menyebut sebagai negara besar, AS memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan perdamaian dan dunia yang sejahtera. 
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

"Dunia memiliki harapan yang tinggi kepada kepemimpinan negara Anda. Sebuah kepemimpinan yang konstruktif, bijak dan bermanfaat bagi semua negara," ujar dia. 
Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

SBY lalu memberi contoh kawasan Asia Tenggara yang selama ini dianggap kawasan yang damai dan stabil. Hal itu, kata SBY disebabkan, negara-negara anggota ASEAN memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan konflik. 

"Sebagai contoh Indonesia bisa mencapai kesepakatan damai dengan Timor-Leste setelah 25 tahun dibelit konflik. Melalui proses negosiasi pula, kami berhasil menyelesaikan masalah perbatasan dengan beberapa negara tetangga. Padahal, kami tahu dengan seksama, masalah perbatasan bisa memicu konflik militer terbuka," papar dia. 

Dalam empat bulan terakhir, lanjut SBY, Indonesia berhasil menuntaskan masalah perbatasan dengan Singapura dan Filipina. Bagian yang paling menarik, kata dia, dua area laut yang dinegosiasikan berdekatan dengan Laut China Selatan. Area tersebut diketahui menjadi sengketa oleh beberapa negara di kawasan ASEAN. 

"Lagipula mengakhiri peperangan juga lebih sulit dibandingkan memulainya. Sehingga, itu semua tergantung dari komitmen kuat dari para pemimpin politik dunia untuk memilih kebijakan diplomatis dan politik yang sesuai dengan kepentingan nasional negara masing-masing," imbuh SBY. 

Pidato itu disampaikan SBY di tengah-tengah kunjungan dia dalam pekan Sidang Majelis Umum PBB. Menurut situs resmi Sekretariat Kabinet, pidato tersebut dihadiir oleh sekitar 800 kadet dan 300 perwira AS. 

SBY menjadi Presiden pertama RI yang menyampaikan pidato di depan taruna militer AS. Dalam kesempatan itu, SBY turut menyampaikan salam persahabatan dari empat kadet militer senior. 

Dengan nada bercanda, SBY mengatakan mungkin dia panglima tertinggi militer pertama yang menjadi pembawa pesan dari anggotanya kepada pejabat militer di West Point. 

"Kali ini saya membuat pengecualian," kata SBY, seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Akmil West Point didirikan tahun 1802 dan menjadi kebanggaan Rakyat AS. West Point berdiri di area seluas 16 ribu hektar. Tercatat beberapa pemimpin Negeri Paman Sam lulus dari akademi tersebut, antara lain tokoh perang dunia II Jenderal Dwight D. Eisenhower dan Jenderal Douglas McArthur. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya