- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Kementerian Luar Negeri Rusia, Selasa, 23 September, mengeluarkan pernyataan bahwa semua serangan udara terhadap Negara Islam Irak dan al-Syam (ISIS) di dalam wilayah Suriah harus disetujui Damaskus.
Jika tidak, maka langkah koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) akan memicu ketegangan di kawasan. "Aksi semacam itu hanya bisa dilakukan dalam koridor hukum internasional," demikian pernyataan Rusia yang dikutip Reuters.
Disebutkan bahwa upaya satu pihak untuk mencapai tujuan geopolitik yang melanggar kedaulatan suatu negara di kawasan, hanya akan melahirkan ketegangan dan kerapuhan situasi lebih lanjut.
Serangan udara tidak dapat dilakukan hanya setelah melakukan pemberitahuan sepihak. Pernyataan itu diyakini untuk menanggapi laporan bahwa AS telah menyampaikan informasi serangan koalisi pada utusan Suriah di PBB.
Sebelumnya kelompok oposisi Suriah, Koalisi Nasional, yang didukung oleh Barat, menyatakan serangan udara AS dan negara-negara Arab di Suriah akan memperkuat perjuangan mereka melawan Presiden Bashar Al-Assad.
"Ini akan membuat kami semakin kuat dalam perang melawan Assad. Serangan (koalisi) harus dilanjutkan hingga ISIS enyah dari wilayah Suriah," kata Monzer Akbik, utusan Koalisi Nasional. (ren)