ISIS Rilis Video Propaganda Kedua Jurnalis Inggris

Jurnalis Inggris, John Cantlie, dalam video propaganda ISIS
Sumber :
  • REUTERS/SITE Intel Group via Reuters TV
VIVAnews - Beberapa jam setelah Amerika Serikat melakukan serangan udara ke Suriah, kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) kembali merilis video propaganda kedua yang menampilkan jurnalis Inggris, John Cantlie. Video berdurasi enam menit itu merupakan kelanjutan dari rekaman pertama yang berjudul "Lend Me Your Ears". 
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

Dilansir dari BBC, Selasa 23 September 2014, kali ini video lanjutan tersebut diberi judul "Lend Me Your Ears and Messages From The British Detainee John Cantlie". Video tersebut berisi peringatan terhadap Amerika Serikat dan negara sekutunya, bahwa mereka bisa memulai Perang Teluk ke III.
Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali

Di bagian awal, Cantlie mengenalkan diri sebagai narapidana ISIS jangka panjang dan warga Inggris yang diabaikan oleh pemerintahnya sendiri. 
Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

"Perang semacam ini kali terakhir kita saksikan di Vietnam," ungkap pria berusia 43 tahun itu. 

Perang yang dia rujuk yaitu bantuan militer dari Inggris, Prancis dan Denmark ke pasukan Kurdi di Irak. Dia kemudian mengutip pernyataan pejabat senior Badan Intelijen AS (CIA), Michael Scheuer yang mengkritik keterlibatan AS di Irak tahun 2003 silam. 

"18 tahun lalu, mereka telah menciptakan perang dengan Islam. Pemerintah AS bahkan tidak memberikan tanda kepada publik, bahwa mereka tidak mengetahui sama sekali mengenai musuh yang dilawannya," imbuh Cantlie yang dikutip harian The Guardian

Politisi senior AS, lanjut Cantlie, malah kerap menyebut ISIS dengan berbagai julukan yang kejam seperti "mengerikan", "keji", "kanker", dan "penghinaan terhadap nilai-nilai yang kami anut". Hinaan semacam itu, tegas Cantlie, malah tidak mengendurkan semangat para jihadis ISIS. 

Di video itu, Cantlie turut menyindir janji Presiden Barack Obama yang pernah menyebut mantan Presiden George W. Bush sebagai perang yang bodoh. Obama ketika itu, kata Cantlie, bersumpah akan mengambil kebijakan yang berbeda dari Bush. 

"Namun, kenyataannya kini dia seakan tidak bisa mengelak untuk tidak ikut dalam peperangan ini. Yang paling ironis, Obama kerap menyebut bahwa peperangan kali ini berbeda dibandingkan penyerangan di Irak. Memang benar perang kali ini lebih rumit dan sudah dipastikan berakhir gagal bagi AS," kata dia. 

Di bagian akhir dia menyebut, akan ada program serupa yang diunggah ke dunia maya. 

Inggris Belum Respons

Sama seperti video sebelumnya, kalimat yang dilontarkan Cantlie hanya narasi yang telah disiapkan oleh ISIS. Cantlie kembali mengenakan baju berwarna orange dan tidak didampingi oleh anggota ISIS yang siap untuk mengeksekusinya. 

Dilihat dari isi kalimat yang dia sampaikan, video tersebut direkam beberapa hari yang lalu. Hingga saat ini belum ada respon resmi dari pejabat Pemerintah atau Menteri Inggris. 

Cantlie diculik pada November 2012 silam bersamaan dengan jurnalis foto asal AS, James Wright Foley. Saat itu dia berhasil kabur dengan bantuan anggota Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) setelah diculik selama tujuh hari. Namun, dia diculik kembali di tahun yang sama. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya