SBY Jadi Presiden Organisasi Filantropi Internasional

Kunjungan Bilateral Terakhir SBY
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada hari Selasa, 23 September 2014 menerima mandat sebagai Presiden dan Ketua Dewan organisasi Global Green Growth Institute (GGGI). Prosesi serah terima jabatan dilakukan di tengah-tengah pekan Sidang Umum ke-69 PBB di New York, Amerika Serikat pada pukul 18.30 waktu setempat atau pukul 05.30 WIB. 
Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024

Dilansir dari situs resmi kepresidenan, GGGI bukan badan di bawah PBB. Melainkan perkumpulan yang dibentuk oleh sejumlah negara yang peduli pada pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan. 
Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Berdasarkan informasi yang tertulis di situs resmi GGGI, organisasi tersebut kali pertama dibentuk oleh mantan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak pada 16 Juni 2010 lalu. GGGI memiliki misi untuk menjadi jembatan antara negara berkembang dan maju untuk menciptakan kesempatan pembangunan ekonomi dan lingkungan yang berkesinambungan.
Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Organisasi ini secara resmi menjadi badan internasional pada 23 Oktober 2012, ketika digelar pertemuan perdana Majelis dan Dewan GGGI di ibu kota Seoul, Korsel. 

Sebelumnya, jabatan Presiden Majelis GGGI diisi oleh mantan Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen. Periode kepemimpinan di organisasi ini akan berubah setiap dua tahun sekali. 

Sebelumnya di pagi hari, SBY telah menyampaikan pandangan selama lima menit dengan tema Nation Action and Ambition Announcement yang menekankan kesiapan Indonesia dalam menjaga agar temperatur planet bumi tidak naik lebih dari dua derajat celcius. 

Misi lain yang dibawa oleh SBY ke forum PBB yakni memperjuangkan komoditas kelapa sawit yang selama ini dianggap negatif. Padahal, kata SBY, Indonesia berupaya mengikuti kaidah-kaidah internasional untuk memenuhi aspek lingkungan dan persyaratan lain. 

"Oleh sebab itu, ini merupakan salah satu diplomasi kita, perjuangan saya pribadi, memastikan tidak ada hambatan bagi produk-produk di Indonesia di luar negeri," ungkap SBY saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke AS. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya