Menantu Osama bin Laden Dibui Seumur Hidup

Suleiman Abu Ghaith (Ka) berdiri di samping pengacaranya, Stanley Cohen
Sumber :
  • REUTERS/Jane Rosenberg
VIVAnews - Menantu mantan pemimpin kelompok militan Al-Qaeda, Suleiman Abu Ghaith, pada Selasa kemarin divonis oleh pengadilan di New York, Amerika Serikat dengan hukuman penjara seumur hidup. Menurut Hakim Distrik Lewis A. Kaplan, Abu Ghaith terbukti menjadi juru bicara Al-Qaeda dan tidak menunjukkan penyesalan apa pun. 
Elite Gerindra Sebut Polri Sudah "On the Track" Tangani Kasus Firli Bahuri

Harian The Guardian edisi Selasa kemarin melansir, kelompok yang dipimpin oleh mertuanya itu telah menyebabkan hampir 3.000 orang tak berdosa tewas dalam serangan 11 September 2001. Abu Ghaith turut muncul dalam sebuah video propaganda yang dirilis pada 1 Oktober 2001. 
Tegas! Nikita Mirzani Coret Nama Lolly dari KK, Hak Waris, dan Asuransi: Sudah Gak Peduli!

Dalam video itu, Imam berusia 48 tahun tersebut mengatakan badai pesawat tidak akan berhenti. Video itu turut diputar di hadapan para juri. 
Tak Melulu Konsumsi Pil Vitamin, Ini 5 Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi

"Anda masih terus mengancam orang-orang. Anda, Pak, dalam penilaian saya masih ingin melakukan apa pun yang Anda mampu untuk merealisasikan agenda pembunuhan Al-Qaeda terhadap warga Amerika," ujar Hakim Kaplan. 

Ancaman itu, lanjut Kaplan, masih terus dilontarkan Abu Ghaith ketika merespons kalimatnya. 

Dalam sidang, Abu Ghaith melalui penerjemah mengatakan dia datang ke ruang sidang hari itu dan mencari pengampunan hanya dari Tuhan. Bukan dari orang-orang di ruang sidang. 

"Sementara itu, di waktu bersamaan, ketika Anda memborgol tangan saya dan berniat mengubur saya hidup-hidup, maka di waktu itu juga akan ada ratusan pemuda Muslim yang lepas. Mereka akan bergabung dengan para petinggi yang bebas dan dunia bisa segera melihat akhir dari drama ini," kata dia. 

Sebelumnya, pada Maret lalu, dia didakwa telah berkonspirasi untuk merekrut para pengikut Al-Qaeda melalui video yang disebar ke publik. Para pengikutnya ini rencananya juga akan melakukan misi bunuh diri seperti aksi pembajakan empat pesawat komersial tanggal 11 September lalu. 

Namun, tuduhan itu dibantah oleh Abu Ghaith. Dia berdalih hanya menjalankan perannya sebagai Imam dan meminta kaum Muslim bertindak melawan orang yang telah menyerang mereka. Dia mengaku memang setuju untuk bertemu Bin Laden di sebuah gua pada malam 11 September. Namun, hal itu hanya karena dia menghormati Bin Laden sebagai Syekh. 

"Saya tidak pergi ke sana untuk memberkati dia karena telah membunuh warga Amerika. Saya hanya ingin bertemu untuk mengetahui apa keinginan Bin Laden," kata dia ketika itu. 

Pengacara Abu Ghaith, Stanley Cohen, meminta agar hukuman kliennya selama 15 tahun. Namun, Jaksa Penuntut berpikir hukuman bui seumur hidup lebih pantas. 

"Abu Ghaith merupakan seorang teroris yang duduk bersama Bin Laden di pagi hari tanggal 12 September 2001 sambil merayakan pembunuhan hampir 3.000 warga Amerika, pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah pada 11 September," tulis Jaksa Penuntut. 

Dia menjadi pejabat tertinggi Al-Qaeda pertama yang berhasil diadili di AS. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya