Media Rusia: Obama Sudah Bom 7 Negara

Presiden AS Barack Obama
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) belum pernah lagi mendeklarasikan perang sejak 1942. Namun saat pesawat-pesawat jet AS dikirimkan untuk melakukan serangan, Selasa, 23 September 2014, Suriah resmi menjadi negara ketujuh yang dijatuhi bom oleh peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2009, Presiden AS Barack Obama.

Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden

Suriah menjadi negara terbaru yang menjadi sasaran terbuka serangan AS, dengan Washington dipastikan tidak berusaha mendapatkan persetujuan dari pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Saat Pentagon menyebut butuh bertahun-tahun menyelesaikan konflik di Suriah, itu bukan lelucon.

Laman Rusia, RT.com dalam laporannya, Rabu, 24 September 2014, merangkum daftar keterlibatan militer AS dalam sejumlah negara selama pemerintahan Obama. Selain Suriah, AS di bawa pemerintahan Obama dinilai menggempur enam negara lainnya, yakni:

Obama Siap Antar Hillary Jadi Presiden AS

1. Afghanistan (2001-sekarang)

Negara yang dikunjungi pasukan AS setelah serangan teror 11 September. AS berhasil menumbangkan pemerintahan Taliban.

Messi Kasih Kado Spesial untuk Putri Obama

Washington telah menghabiskan lebih dari US$100 miliar di Afghanistan sejak 2001, untuk melatih dan mempersenjatai pasukan keamanan Afghanistan.

Ribuan pasukan AS akhirnya ditarik dari Afghanistan mulai Juni 2011 dan akan selesai akhir 2014. Namun, AS meninggalkan pemerintah yang didukung Barat, untuk menghadapi sendiri konflik tak kunjung usai dengan Taliban.

2. Yaman (2002-sekarang)

Negara ini mulai diserang AS pada November 2002. Target AS saat itu adalah Qaed Salim Sinan al-Harethi yang diyakini Washington sebagai pemimpin operasi al-Qaeda di Yaman. Qaed berhasil dibunuh menggunakan rudal yang diluncurkan dari pesawat tanpa awak.

Selasa, 23 September, pemimpin kelompok pemberontak Yaman Abdel Malik al-Houthi, merayakan keberhasilan merebut ibu kota Yaman, menyebutnya sebagai revolusi yang sukses. Artinya, hingga saat ini Yaman terus berada dalam gejolak sejak bertandangnya rudal-rudal AS ke negara itu.

3. Irak (2003-2011)

yang menjadi tuan rumah bagi militer AS antara 2003-2011. Bermula dari pidato menteri luar negeri AS pada 5 Februari 2003, yang saat itu dijabat Colin Powel, bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal.

Belakangan diketahui tudingan itu merupakan rekayasa intelijen AS. Namun kerusakan terlanjur menjadi kenyataan. Militer AS menggulingkan Presiden Irak Saddam Hussein, yang membuka jalan bagi berkembangnya kelompok-kelompok radikal di Irak seperti al-Qaeda dan ISIS yang saat ini menjadi sasaran serangan terbaru AS.

4. Pakistan (2004-sekarang)

Walau tidak dengan invasi besar pasukan darat AS, tapi Washington disebut telah meluncurkan sedikitnya 390 serangan pesawat tanpa awak di Pakistan sejak 2004, mengakibatkan 4.000 jiwa tewas dan sebagian besar adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

5. Somalia (2007-sekarang)

Serangan AS dimulai pada Januari 2007 untuk mengejar tersangka pemimpin al-Qaeda, yang disebut terlibat dalam penyerangan kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania menewaskan lebih dari 200 jiwa.

6. Libia

Kelompok-kelompok pemberontak yang didukung Barat untuk menggulingkan kekuasaan Moammar Kadhafi pada Maret 2011, hingga saat ini masih saling bertempur mengklaim paling berjasa dan pantas untuk menjadi penguasa Libia selanjutnya. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya